26

3.1K 265 5
                                    

Masih di gendongan arga, keluarga lain yang melihat itu tersenyum tipis karena tidak biasanya si dingin arga mau mengendong orang lain.

" sebaiknya kita duduk di ruang keluarga " ucap mama kepada semua orang,mereka yang mendengar itu segera pergi atau beranjak dari dapur untuk keruang keluarga

Arga tidak keberatan mengendong anan wong cuma badannya  mungil dan juga tidak peduli dengan baju mahalnya yang kotor sebab mulut anan masih ada sisa2 susu tersebut

Sesampai nya di ruang keluarga semua orang duduk di sofa,opa segera bertanya " apakah dia cucuku" tanya anan ke dady

" ya " jawab dady singkat

Langit yang melihat arga membersihkan sekitar mulut anan dengan tissue basah segera berucap " berikan adikku bang "

" tidak bisa dia juga adikku " ucap arga dengan dingin

" tidak, dia hanya adik kami " ucap guntur karena ia juga kesal dari tadi anan di pangkuan abangnya

" enghhh " lenguh anan karena terbangun

Opa yang mendengar itu segera mengambil ahli anan dari cucu dinginnya itu,setelah anan di gendongannya ia segera mengelus punggung anan dengan lembut

Anan yang memang terusik segera membuka matanya dengan perlahan dan apa yang ia lihat " siapa " tanya anan dengan suara seraknya

Dady yang mendengar suara dari baby nya segera mengambil anan dari ayahnya

" keluarga besar dady sudah datang " jelas dady dengan nada lembut

Anan yang mendengar itu menganggukkan kepalanya dan melihat semua orang ada disini dengan mata bulatnya,anan melihat tatapan tajam dari semua orang yang ada disini " dady serem " ucap anan dengan berbisik ke dadynya

Mereka yang mendengar itu segera melembutkan tatapannya

" perkenalkan diri kalian " ucap opa

Alvin segera memperkenalkan semua orang yang ada di sini"nama abang alvin,disamping abang namanya abang arkan dan disamping arkan bernama alkan sampai seterusnya alvin memperkenalkan yang ada disini kepada anan adik barunya yang imut serta gemash

Anan yang mendengar itu menganggukkan kepalanya tanda mengerti

" dady kapan pulang " tanya anan

" dady pulang pas mendengar baby dady hilang " jawab dady

" loh anan kan nggak hilang " bingung anan

" ya adek nggak hilang tapi cuma nggak kelihatan " jawab guntur

Kruyuk
Kruyuk

Mereka yang mendengar bunyi perut anan tersenyum tipis,anan yang menjadi tersangka segera menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah malu

" baby mama lapar ya " ucap mama

" hmm iya ma " jawab anan malu2

" sebaiknya kita ke meja makan " ucap opa

Mereka yang mendengar itu segera pergi kemeja makan,dengan dady yang mengendong anan ala koala

Setibanya di meja makan semua orang segera duduk di kursi masing2.

" adek mau makan apa " tanya agra

" mmm anan ingin makan ayam panggang bang " jawab anan

Agra yang mendengar itu segera megambil apa yang di ucapkan oleh adiknya ini dan memberikannya kepada anan

" ini dek " ucap agra

" kasih kak " ucap anan ke abangnya

Setelah semuanya mengambil nasi dan lauknya mereka makan dengan tenang sampai selesai ya kecuali anan si pelambat makan

Andra yang melihat itu segera mengambil ahli piring anan
" sini sama abang dek " ucap andra dengan lembut pertama kali

Mereka yang mendengar suara lembut andra melototkan matanya terkejut

" abang bisa lembut ternyata " ucap alkan dengan nada yang terpukau

Andra yang mendengar itu segera menormalkan wajah nya menjadi datar kembali

" yah balik lagi datarnya " kesal alkan

" diam " ucap opa tegas

Semua yang mendengar itu segera diam karena tak ingin membuat sesepuh tersebut lebih marah lagi

Skip

Sekarang atau lebih tepatnya semua keluarga berkumpul dengan anan yang duduk diatas karpet berbulu lembut tersebut dan badannya bersandar pada kaki arkan .

Arkan yang menerima itu dengan setia mengelus lembut rambut tersebut

" abang arkan umur berapa " tanya anan sambil mendongakkan kepalanya ke atas

" abang umur 17 tahun " jawab singkat arkan

" berapa tinggi abang " tanya anan

" 178 cm " jawab arkan

" apa kesukaan abang "

" mm bakso " jawab arkan

Sampai seterusnya anan bertanya kepada abang arkan dan juga arkan yang senantiasa menjawabnya serta memberikan senyum kemenangannya kepada saudara nya yang lain mendengus iri melihatnya betapa
akrabnya anan kepada arkan.

Para orang tua yang melihat itu tersenyum tipis karena jarang atau tidak pernah anak serta ponakan mereka berkumpul seperti ini mungkin ini pertama kalinya dalam keluarga ini

" abang makan apa sampai setinggi itu " heran anan karena badannya hanya memiliki tinggi 155 cm

" kalau abang nggak di tanyain dek " ucap alvin kesal karena dari tadi adiknya ini tidak berbicara apa pun kepada dirinya

" emang harus ya bang " bingung anan

" ya harus dek " kini gantian alkan yang menjawab dengan wajah kesal yang kentara karena ia juga ingin seperti kembarannya yang di tanya apa pun oleh adiknya ini

" mm apa yang harus anan tanyakan bang " heran anan karena dari tadi kan ia hanya bertanya kepada abang nya arkan

" ya apa aja dek " kini gantian guntur yang menyahut

Papa yang melihat raut kebingungan anan yang kelewat gemash langsung mengendongnya dan pergi kekamarnya serta diikuti oleh istrinya karna ia ingin tidur dengan baby nya ini

" yah adek dibawa oleh papa " helaan nafas guntur yang kentara sekali kesalnya begitu pun dengan yang lain

" udah2 sebaiknya kalian tidur sana " ucap opa meleraikan cucunya yang masih mendumel kesal tentang anan yang dibawa oleh anaknya itu

Mereka yang mendengar itu segera pergi ke kamarnya masing2 dengan mulut yang senantiasa bergerak kesal

Para orang tua juga pergi ke kamarnya yang berada di lantai 2 serta anak,ponakan mereka yang kamarnya terletak di lantai 3 begitu pun dengan anan sendiri yang terletak di lantai 3

ADNAN ( Slow Up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang