EVANESCENT : 32 🥀

57 13 60
                                    

| WELCOME TO LAVENDERWRITERS SEASON |

| EVANESCENT © KELOMPOK 02 |

| CREATED BY : lindraVey  |

| RABU, 22 SEPTEMBER 2021 |

| RABU, 22 SEPTEMBER 2021 |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H A P P Y  R E A D I N G

✨✨✨

"Udah ngerasa hebat lo bisa mainin gue?"

Afra menghela nafasnya. Di depannya, berdiri seorang cowok dengan kerah baju terangkat, nafas memburu. Membuat Afra semakin jengkel dengan tingkah kekanak-kanakan salah satu mantannya.

"Maaf-maaf aja nih ya, emang gue pernah bilang kalau gue hebat?"

Plak!

Afra hampir hilang keseimbangan. Afra memegang pipinya yang terasa panas. "Lo nampar gue?"

"Cih, kenapa emangnya? Gue bukan cuman mau nampar lo. Tapi gue pengen lo ngerasain apa yang gue rasain setelah putus sama lo."

"Lo mau apain gue? Emang lo berani sama gue?"

"Cih, lo tuh cuma cewek murahan Afra!"

Afra membulatkan matanya. Menatap cowok dihadapannya dan dua cowok yang Afra dapat pastikan, pasti mereka teman-teman Valdi, mantan pacarnya setahun lalu yang memang sampai sekarang masih selalu mengganggu.

"Stop bilang gue begitu, dan stop buat childish. Valdi, gue sama lo cuman pacaran beberapa hari, dan lo tau gue aja gak pernah mengizinkan lo buat nyentuh gue. Lo bilang gue murahan gimana? Mata lo siwer apa emang otak lo yang udah gak berfungsi?"

"Cih, mentang-mentang lo sekarang udah gak mainin cowok, lo sok-sokan jadi suci? Afra Afra, ternyata masih gak sadar lo ya," Valdi membuka dasinya, membuka keras atasnya dan mendekati Afra.

"Lo harus dikasih pelajaran biar kapok," ucap Valdi yang semakin memojokkan Afra. Afra mundur perlahan, menatap ke arah luar aula kosong itu.

"Mundur lo bangsat!"

"Mulut lo yang menggoda itu juga harus diberi pelajaran."

Afra yang sadar akan hal apa yang ingi. Valdi lakukan, langsung menarik nafasnya dalam-dalam.

"Please, lo jangan gila. Gue gak mau cari ribut cuman karena hal ini, dan tolong minggir gue mau pergi!"

"Gak semudah itu Afra, lo pikir lo ratu yang terus-menerus di spesialkan? Lo cuman gadis biasa, gadis murah!"

Emosi Afra benar-benar sudah diatas rata-rata. Tangan Afra mengepal, sampai kuku Anjang Afra melukan kulitnya sendiri.

"Nikmatin aja, Af," celetuk teman Valdi yang ada dibelakang. Menonton pertunjukan yang cukup menyenangkan.

EVANESCENT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang