Cinta dan Mata Angin
Orific by Aomine Sakura
Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Kesamaan nama, tempat, latar dll hanyalah kebetulan. Tidak berniat menyinggung siapapun ataupun unsur sara.
Dilarang copas dan plagiat dalam bentuk apapun!
Selamat Membaca.
"Lo lagi?"
Wendy memutar matanya bosan ketika Tara muncul dengan sebatang rokok di mulutnya. Berjalan menuju sofa miliknya yang empuk, Wendy duduk di atas sofa sembari membaca komik miliknya yang sedikit tertunda karena harus membukakan pintu untuk Tara.
Sejak dirinya sakit dan Tara terkena skorsing dari sekolah mereka, Tara selalu datang kemari dan sepertinya rumah mereka milik Tara sekarang. Wendy hanya membiarkan Tara melakukan apa yang ia suka.
"Tara datang? Syukurlah."
Karen muncul dari dalam kamar sembari membawa tasnya. Sedangkan Wendy menatap ibunya dengan pandangan tidak suka. Apa yang baru saja ia dengar? Ia merasa seperti ibunya begitu senang ketika menantunya datang.
Menantu? Wendy tertawa dalam hati sembari melirik Tara yang sedang berbincang dengan ibunya. Mau di pikir seperti apapun, rasanya ia tidak akan pernah cocok jika bersanding dengan Tara.
Jika itu Atan, mungkin ia akan mempertimbangkannya.
Wendy membeku sejenak ketika mengetahui apa yang ada di pikirannya. Sejak kapan ia mulai memikirkan Atan dan membandingkan Atan dengan Tara? Mau di bandingkan seperti apapun, keduanya sangat berbeda meski memiliki ikatan darah.
Tara tipe seperti dirinya. Urakan dan bandel. Tetapi, Wendy tahu betul, Tara adalah seorang pemuda yang baik. Sedangkan Atan tipe dewasa dan menjunjung tinggi peraturan. Tidak heran, jika keduanya begitu terkenal di sekolah mereka.
"Kalau begitu Mama berangkat bekerja, Wendy." Karen mencium puncak kepala putri sulungnya. "Tara, tolong jaga Wendy, ya."
"Baik tante. Hati-hati di jalan."
Wendy menghidupkan televisi dan menyamankan posisinya sebelum memandang Tara.
"Karena Mama udah pergi, terserah lo mau ngapain aja. Jangan ganggu gua."
...
Bagaimana bisa?
Tara memandang Wendy yang sedang tidur di sofa sembari membaca komik, sesekali ia bermain game di ponselnya atau menonton televisi. Permasalahannya, ini sudah lima jam dan Wendy tetap berada di posisinya tanpa beranjak sedikit pun.
Sedangkan dirinya sudah pergi keluar untuk merokok, bermain gitar atau belajar untuk persiapan masuk perguruan tinggi. Gadis itu benar-benar hebat, bisa bertahan di posisinya selama berjam-jam.
"Aku akan buat coklat hangat."
"Hmm.."
Tara merasa kesal mendengar tanggapan Wendy yang begitu singkat. Membuat dua cangkir coklat hangat, Tara menghidupkan sebatang rokok sebelum menghembuskannya ke udara.
Bagaimana bisa, ia jatuh cinta kepada Wendy?
Tara tidak munafik jika ia memang menyukai Wendy dan jatuh cinta kepada gadis itu. Tara tidak berniat menyangkalnya dan dia akan terus berjuang untuk mendapatkan cintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Mata Angin
Fiksi Remaja"Cinta dan Mata Angin." ©Aomine Sakura ... Oetara Keano Saveri dan Selatan Keano Saveri adalah saudara kembar namun berbeda. Meski wajah mereka sama dan memiliki paras yang tampan, namun kepribadian mereka berbeda. Oetara anak band yang gemar keluar...