Cinta dan Mata Angin
Orific by Aomine Sakura
Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Kesamaan nama, tempat, latar dll hanyalah kebetulan. Tidak berniat menyinggung siapapun ataupun unsur sara.
Dilarang copas dan plagiat dalam bentuk apapun!
Selamat Membaca.
"Baiklah, mulai besok kita akan belajar di perpustakaan. Entah itu perpustakaan sekolah atau perpustakaan kota."
Hari sudah mulai sore dan langit mulai menunjukan warna oranye yang indah. Beberapa siswa dan siswi sudah pulang kecuali mereka yang memiliki kepentingan ekstrakulikuler.
Sekolah mereka memang terkenal dengan murid-murid yang berprestasi entah itu bidang akademik maupun ekstra. Maka dari itu, sekolah mereka menjadi sekolah yang terkenal sebagai sekolah favorit di kota besar ini.
"Iya kak, mohon bantuannya." Zely tersenyum memandang Atan.
"Aku bukanlah guru yang baik. Jangan berharap aku akan bersikap baik padamu karena aku cukup disiplin," ucap Atan. "Ngomong-ngomong, kamu pulang sendiri?"
"Oh, aku pulang dengan Wendy. Katanya hari ini hanya latihan sebentar karena ia sudah menguasai lagu yang akan di tampilkan."
"Untuk Pentas Seni besok, ya." Atan menerawang jauh.
Pentas Seni sekolahnya memang selalu ramai dengan siswa dari sekolah lain atau pun dari sekolahnya. Selain karena menampilkan guest star yang terkenal, mereka juga menampilkan band-band indie yang terkenal di kalangan anak sekolah.
Selain hiburan yang menyenangkan, sekolah mereka akan di sulap seperti bazar. Banyak sekali stan-stan makanan yang lezat dan juga pernak-pernik yang akan dijual dengan harga terjangkau.
Sepertinya kali ini, pensi sekolah mereka akan sama ramainya dengan tahun-tahun sebelumnya. Terutama, band yang di pimpin oleh saudara kembarnya memiliki banyak fans. Terkadang, band milik Tara akan tampil di live music di kafe atau radio kota.
Meski cukup terkenal, tetapi Tara tidak ingin go public entah apa alasannya. Beberapa studio rekaman menawarkan debut, tetapi Tara menolaknya mentah-mentah begitu saja. Terkadang, ia tidak paham dengan jalan pemikiran kembarannya sendiri.
Wendy sedang menghembuskan rokoknya di dalam mobil dengan kaca terbuka ketika mereka sampai. Atan memandang gadis itu sebelum mengambil paksa rokok dari tangan Wendy dan menginjaknya.
"Dilarang merokok di area sekolah." Atan memandang gadis berambut hitam itu.
"Guru-guru juga sudah pulang." Wendy berkata dengan santai.
"Tetapi tetap saja dilarang merokok, pikirkan tentang kesehatanmu juga."
"Ya, ya terserahmu saja."
Wendy melirik Zely yang sudah duduk di kursi sampingnya sebelum menghidupkan mobil. Sedangkan Zely tersenyum menatap Atan.
"Kalau begitu kami duluan, kak." Zely tersenyum kepada Atan.
Atan tersenyum dan memandang mobil mereka yang melaju meninggalkan sekolah. Menghela napas panjang, Atan segera berjalan menuju tempat dimana kembarannya berada.
Sekolah sudah sepi dan beberapa ruangan juga sudah di kunci. Kini yang tersisa hanya petugas kebersihan sekolah yang sibuk membersihkan sekolah.
Ruang musik sudah sepi, sepertinya mereka sudah pulang tetapi tidak dengan Tara. Membuka pintu ruang musik, ia menemukan Tara sedang memejamkan matanya dan telinganya terpasang earphone.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Mata Angin
Teen Fiction"Cinta dan Mata Angin." ©Aomine Sakura ... Oetara Keano Saveri dan Selatan Keano Saveri adalah saudara kembar namun berbeda. Meski wajah mereka sama dan memiliki paras yang tampan, namun kepribadian mereka berbeda. Oetara anak band yang gemar keluar...