Cinta dan Mata Angin : Book Nineteen

3 0 0
                                    

Cinta dan Mata Angin

Orific by Aomine Sakura

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Kesamaan nama, tempat, latar dll hanyalah kebetulan. Tidak berniat menyinggung siapapun ataupun unsur sara.

Dilarang copas dan plagiat dalam bentuk apapun!

Selamat Membaca.

"Kakak pasti bercanda."

Zely menatap Tara dengan pandangan tidak percaya dan Tara segera memeluk Zely dengan erat. Tara bisa melihat sorot mata terluka milik Zely dan membuatnya segera membawa Zely ke dalam pelukannya.

Sedangkan Zely menangis dengan pelan. Merasakan pelukan hangat dan tubuh tegap milik Tara yang memeluknya membuatnya kehilangan akal sehatnya dan segera menumpahkan semua perasaannya.

"Tidak apa Zel. Tidak apa." Tara mencium puncak kepala Zely dengan lembut. "Gua ngerti perasaan lo."

...

Zely selalu iri dengan Wendy.

Wendy begitu kuat, tegas, bijaksana dan pintar. Banyak lelaki yang menyukai Wendy tetapi Wendy bersikap seolah-olah tidak menyadari perasaan lelaki yang mengejar dan menyukainya hingga membuat mereka semua mundur secara perlahan.

Sejak kehilangan ayah mereka, ibu mereka menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga. Wendy yang mengerjakan semuanya. Pekerjaan rumah dan segala sesuatunya. Bahkan, ia tidak pernah melihat Wendy menangis.

Hanya saja, label urakan dan bandel melekat pada diri Wendy.

Bukan. Bukan bandel dan urakan seperti yang dilakukan banyak orang. Wendy tidak melakukan seks bebas, minum-minuman keras, keluar masuk club malam, atau bertato. Wendy hanya bandel karena suka merokok dan bertengkar dengan siswa yang melakukan perundungan terhadap dirinya maupun Wendy sendiri.

Tetapi baginya, Wendy adalah sumber inspirasinya untuk tetap menjadi kuat. Melihat bagaimana Wendy membuatnya ingin berjuang.

Ibunya bertanya saat dirinya masuk Sekolah Menengah Atas untuk pertama kalinya. Apa keinginannya setelah lulus Sekolah Menengah Atas. Ia menjawab dengan mantap ingin menjadi seorang dokter, ibunya dan kakaknya hanya tersenyum dan mendukung keinginannya. Maka dari itu, ia belajar dengan giat agar bisa menjadi seorang dokter nantinya.

Lalu, ia bertemu dengan Selatan Keano Saveri. Seorang pemuda dengan kacamata yang begitu berkharisma. Untuk pertama kalinya, Zely jatuh cinta.

Zely tidak begitu peduli pada hubungan percintaan. Ia selalu mendengarkan kisah cinta teman-temannya tetapi dirinya bahkan tidak tertarik dengan percintaan itu sendiri. Ia bahkan sering memperhatikan bagaimana beberapa pemuda mencoba mendekati Wendy dan pada akhirnya Wendy menolak mereka.

Saat bertemu dengan Atan, Zely merasakan jantungnya berdebar dan ia terus memperhatikan Atan. Pemuda itu begitu perhatian dan hangat, Zely jatuh cinta pada pandangan pertama pada Atan.

Tetapi, mendengar perkataan Tara membuat hatinya hancur.

Lagi-lagi, semua pemuda menyukai Wendy.

"Buat lo."

Zely yang sedang menekuk lututnya mengangkat kepalanya. Matanya memandang Tara yang menyodorkan sebotol air mineral pada Zely.

Cinta dan Mata AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang