Cinta dan Mata Angin
Orific by Aomine Sakura
Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Kesamaan nama, tempat, latar dll hanyalah kebetulan. Tidak berniat menyinggung siapapun ataupun unsur sara.
Dilarang copas dan plagiat dalam bentuk apapun!
Selamat Membaca.
♡♡♡
"Wendy, Zely, mama sudah siapkan sarapan."
Karine melepas apronnya ketika selesai memasak. Kedua putrinya memang memiliki sifat yang berbeda, namun dia menyayangi keduanya.
Wendy sangat mirip dengan mendiang suaminya. Putri sulungnya itu mewarisi tingkah berani dan urakan dari pria yang dicintainya. Andaikan suaminya masih hidup, pastilah mereka menjadi keluarga yang lengkap dan bahagia.
"Zely?"
Karine membuka pintu kamar putri bungsunya dan menemukan Zely sedang mengeringkan rambutnya dengan hair drayer. Zely kemudian memandangnya sebelum panik.
"Tunggu sebentar, Ma! Aku mau mengeringkan rambutku sebentar!"
Menggelengkan kepalanya, Karine beralih menuju kamar milik putri sulungnya. Membuka pintu kamar Wendy, dia menemukan Wendy sedang berbaring dan memejamkan matanya sembari mendengarkan lagu lewat headset.
Karine tersenyum. Wendy benar-benar terlihat tegar dari luar, namun Wendy adalah sosok yang rapuh. Sebagai putri sulung, Wendy bertanggung jawab atas keselamatannya dan Zely kemudian menanggung beban dan perasaannya seorang diri.
Tahun lalu, dia sempat lengah. Zely di bully karena menjadi gadis pintar berprestasi yang disukai banyak guru dan Wendy membelanya mati-matian. Keduanya menutupi masalah sebenarnya dan dia menyalahkan sikap bar-bar milik Wendy tanpa tahu pokok permasalahannya.
Wendy benar-benar tidak segan memukul siapapun yang mengganggu Zely dan keluar masuk ruang BK hingga nyaris di keluarkan. Dia sempat kehilangan kontrol karena Wendy tidak mau buka suara dengan apa yang terjadi.
Hingga akhirnya, Zely buka suara dan dia menjadi murka. Dia mengusut semuanya hingga tuntas namun tetap saja dia terlambat. Wendy sudah terlanjur menjadi perokok aktif.
Setiap orang tua, setiap ibu, pasti menginginkan hal yang baik bagi anaknya.
Mendudukan dirinya di pinggir ranjang Wendy, Karine mengusap rambut putrinya dengan lembut.
"Oh, Mama?" Wendy melepas headsetnya. "Jam berapa ini? Aku ketiduran."
"Sarapan sudah siap. Jadi, mama kemari untuk melihatmu."
"Oh ya. Aku akan siap-siap sebentar."
Karine menutup pintu kamar Wendy dan duduk di kursi makan. Tak berapa lama, Zely muncul dengan rambut ponytail dan aksesoris serba pink miliknya. Disusul Wendy yang muncul dengan aksesoris serba hitam.
Rasanya, dulu Wendy dan Zely tidak berkebalikan seperti ini. Sedari kecil, Wendy dan Zely sangat suka berdandan dan dia membelikan make up anak-anak untuk keduanya.
Saat keduanya sudah dewasa, hanya Zely yang memiliki hoby berdandan. Sedangkan Wendy lebih menyukai penampilannya yang semi tomboy seperti sekarang ini.
"Selamat pagi, Ma." Zely mencium pipi Karine dan duduk di meja makan.
"Selamat pagi sayang."
Wendy duduk di kursi makan dan memakan sandwich yang ada di meja. Sedangkan Zely mengambil mangkuk berisi sereal dan susu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Mata Angin
Teen Fiction"Cinta dan Mata Angin." ©Aomine Sakura ... Oetara Keano Saveri dan Selatan Keano Saveri adalah saudara kembar namun berbeda. Meski wajah mereka sama dan memiliki paras yang tampan, namun kepribadian mereka berbeda. Oetara anak band yang gemar keluar...