OW - 12

1K 62 0
                                    

Baik Bina maupun Sangga belum mendapat titik temu atas permasalahan di antara mereka. Bina yang sudah lelah meminta untuk beristirahat terlebih dahulu.

Sangga memeluk Bina yang berbaring membelakanginya. Dengan lirih Sangga berkata. "Bina, maafkan aku dan percayalah padaku."

Bina tetap memejamkan matanya walaupun Ia mendengar dengan jelas apa yang diucapkan Sangga.

Sangga mengetahui jika Bina memang sengaja tidak menjawabnya. Walau begitu Ia tetap berusaha memperbaiki hubungan mereka. Ia sudah sadar akan perasaannya saat jauh dari Bina beberapa saat lalu (saat mengantar Zenia, Sangga menginap di rumah Ibunya), terlebih saat mengetahui hubungan masa lalu antara Bina dan Agasthya, Sangga menyadari Ia memiliki perasaan pada Bina.

#

Mama dan Papa Bina pagi-pagi sekali datang ke rumah Bina dan Sangga.

Mama Bina bahkan sampai tidak bisa tidur saking khawatir pada anak semata wayangnya tersebut.

"Tenang, Ma.." Papa Bina berusaha menenangkan istrinya.

"Mama khawatir, Pa."

Papa Bina mengenggam tangan istrinya. "Ma, Papa yakin tidak akan terjadi apa-apa. Kalaupun terjadi apa-apa pada Bina. Papa janji akan membuat Sangga menerima balasan yang jauh lebih dari setimpal."

Mama Bina mengangguk, Ia percaya pada sang suami.

____

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam, akhirnya orang tua Bina sampai di rumah sang anak juga menantu.

Papa Bina memencat bel rumah, belum ada jawaban hingga bunyi bel keempat pintu akhirnya terbuka.

Terlihat Sangga yang sepertinya baru bangun tidur dengan tampilan yang berantakan sedang mengucek-ngucek matanya belum sadar siapa yang bertamu sepagi ini ke rumahnya.

Setelah tersadar, bahwa mertuanya yang datang Sangga sontak saja merapihkan rambut seadanya juga menyalimi tangan sang mertua.

"Ma.. Pa.. Maaf Sangga baru bangun." Sangga menyesal karena mertuanya melihat dirinya yang berantakan.

Mama Bina tidak menjawab sapaan Sangga langsung masuk ke dalam rumah.

Sangga sedikit terkejut akan tindakan tidak biasa Ibu mertuanya tersebut. Tapi segera tersadar bahwa Ayah mertuanya masih di luar pintu, Sangga pun meminta Ayah mertuanya masuk. "Pa, silahkan masuk."

Sementara Mama Bina langsung menuju ke arah kamar dimana Bina berada, tidak sabar ingin mengecek keadaan putrinya. Tapi Bina tidak terlihat. Dari arah kamar mandi terdengar suara, Bina berada di dalamnya.

Mama Bina sabar menunggu hingga Bina keluar kamar mandi.

____

"Pa, sudah sarapan?" Tanya Sangga pada Papa Bina.

"Belum Papa dan Mama terburu-buru takut macet, maaf Papa dan Mama datang tiba-tiba. Kemarin kamu datang ke rumah?" Papa Bina langsung bertanya.

Sangga terdiam sejenak sebelum mengangguk.

"Pa, Sangga buatkan minum untuk Papa dan Mama ya." Pamit Sangga, selain untuk membuatkan minum untuk mertuanya, Sangga juga ingin merapihkan tampilannya agar terlihat lebih rapih.

___

Bina yang baru saja keluar dari kamar mandi sangat terkejut melihat sang Mama sudah berada di kamarnya sedang duduk di sofa kamar.

"Mama?" Bina terkejut tapi juga sangat senang hingga Ia langsung menghampiri sang Mama dan memeluknya erat.

Mama Bina membalas erat pelukan Bina.

Our Wedding (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang