2

32 3 0
                                    

"Hallo nara, apa kau sudah bangun? "

Tanya seseorang yg menelfonnya..
Nara sedikit terkekeh..

"Lee know ya, bila aku masih tidur mana mungkin aku menjawab telfonmu. "

"Nara aku akan ke tempatmu sebentar lagi, kau ingat kita ada janji kan hari ini aku akan mengenalkanmu dengan temanku yg pemiliki salon itu, bila kau cocok kau bisa bekerja di salonnya. "

"Ah... Ne lee know aku baru ingat, kemarilah aku tunggu.. "

"Baik, ah ya jangan buat sarapan, aku bawakan kau Sandwich buatanku, aku ingin kau mencobanya. "

"Ah lee know kau baik sekali, aku siap siap dulu ya, aku masih di kasur soalnya.. Hehe"

"Ne Nara,, mandilah dulu, aku tidak mau mencium bau badanmu itu, karena bau badan mu persis seperti bawang kupas,, hahahaah"

Lelaki itu langsung menutup telfonnya.
Nara hanya bisa berdecak kesal dengan lelucon lelaki itu.

Tak lama setelah Nara selesai bersiap siap, Nara mendengar suara bell pintu dan segera Nara membukakan pintunya,
Ya, seperti yg Nara telah nantikan, yg datang adalah lelaki yg tadi menghubunginya, lelaki berwajah soft dan tampan tampan menyeringai kan senyumnya sambil menyodorkan paperbag pada Nara.

"Haii bau. Hehe"

"Ah minho ya... Berhentilah menggodaku, aku tidak bau. "

Sambil berjalan masuk ke apartemennya Nara dan minho langsung duduk di meja makan..

"Nara, cobalah sandwich buatanku ini sangat enak. "
Minho berkata sambil mengunyah sandwich yg dia bawa.

"Oh, ya sini aku coba. "
Nara meraih satu slice sandwich yg minho bawa...

"Hmm... Enak juga, terlebih ini gratis hehe.. "

"Kau ini Nara, masih seperti biasanya gratis adalah hal favorit mu.
Oh ya tunggu, kenapa matamu bengkak?! "

Sambil meraih dagu Nara minho menyadari mata sahabatnya itu bengkak dan merah.

"Hyunjin lagi? "

Seakan sudah terbiasa minho menebak.

"Hmm.. "

"Nara, hentikan semua ini, apa ini yg kau sebut cinta?, maaf aku mulai muak melihatmu selalu terluka seperti ini, seberapa sering kau memaafkannya seberapa banyak pun air mata yg terjatuh untuknya.. Sudah ku bilang itu percumah.. Dia takkan berubah seperti apa yg kau harap. "

Mendengar kata-kata sahabatnya itu Nara hanya bisa terdiam.

"Sudahlah, bersedihpun butuh energi teruskan makan mu dan bila kau sedang dalam mood yg jelek, lebih baik kita batalkan pertemuan dengan teman ku. "
"Tidak usah minho, aku baik-baik saja dan lagi pula aku perlu pekerjaan itu. "
"Sudahlah,, turuti aku sekali ini,lagi pula temanku pasti mengerti, tidak usah terburu-buru kau perlu waktu untuk tenang. "

"Baiklah , terimakasih minho kau selalu ada waktu untukku. "
"Sudah sepantasnya nara, kau ingatkan janjiku. "

Entah mengapa Nara mulai menangis lagi mendengar kata-kata minho..
Minho memang sahabat terdekat Nara sejak dulu mereka masih sekolah setara sma..
Mereka dulu bertetangga di kota asal mereka dan hubungan mereka semakin dekat saat kedua orang tua Nara meninggal di sebuah kecelakaan mobil yg tragis,
Dari saat itu Nara mulai tinggal sendiri Nara hanya punya seorang paman yg kebetulan menetap di luar negri.
Orang tua minho pun menyarankan anaknya untuk mulai memperhatikan Nara yg menjadi anak yatim piatu.
Tapi minho memang menyayangi Nara maka menjaga Nara seperti seorang adik suda spontan dia lakukan untuk Nara.
Tapi hanya satu hal yg membuat Minho merasa gagal, yaitu mengenalkan Nara pada hyunjin. Ya hyunjin adalah teman Minho mereka adalah teman saat berkuliah mereka punya circle pertemanan yg di beri nama Stray kids, yg terdiri dari 8 orang mahasiswa sebuah perguruan tinggi.
Perkenalan Nara dan hyunjin berawal saat Minho di minta Nara menjemputnya di tempat kursus kecantikan, saat itu minho tidak langsung membawa Nara kembali pulang ke apartemen Nara, minho mengajaknya makan di cafe tempat teman temannya berkumpul.
Pertemuan Nara dan stray kids tidak istimewa, hanya di kenalkan seperti biasa karena Nara pun tidak banyak mengobrol, namun saat itu Nara tidak sadar bahwa ada seseorang yg memperhatikannya, yaitu hyunjin..
   
              ----------------------------

"Nara aku tidak akan menyuruhmu menghentikan tangismu kali ini. "

Minho beranjak dan menghampiri Nara, Minho memeluk wanita itu dan berkata.

"Maaf aku gagal menjagamu. "

Nara sedikit terkejut dengan kata-kata minho, tapi Nara tak sanggup berkata apapun, Nara hanya bisa balas memeluk minho dan tangisnya malah semakin kencang..

Untuk beberapa saat mereka larut dalam suasana, lee know terus memeluk Nara dan mengusap rambut panjang wanita itu. Sampai akhirnya Nara berbicara..

"Minho kali ini aku benar-benar meninggalkannya, kali ini aku yakin pergi darinya. "

Minho merasa senang akhirnya temannya itu berani mengambil keputusan walau sadar itu membuat temannya sedih

"Nara, ini sudah tepat jangan lah bersedih , ini terbaik untukmu. "

"Ya Minho aku pun yakin kali ini. "

              -------------------------------

Berbeda dengan hyunjin, pagi itu hyunjin terbangun dari tidurnya dan melakukan  aktifitas seperti biasa. hyunjin sedikit mengingat apa yg terjadi tadi malam dan dia merasa Nara tidak main-main kali ini.
Hyunjin mulai gelisah perasaannya mulai tak karuan.

"Nara, Nara, naraaaaaaaaa! "

Hyunjin berteriak dan melempar gelas yg tengah dia pegang...
Hyunjin sangat gelisah, hyunjin terus berjalan bolak-balik tanpa tau apa yg dia mau lakukan.
Akhirnya hyunjin meraih ponselnya dan menghubungi Nara saat itu juga.
Namun setelah menunggu beberapa saat panggilannya tidak kunjung di jawab oleh Nara.
Hyunjin semakin panik, dia melempar barang barang di sekitarnya dan beberapa kali meneriakan nama Nara.
Dengan wajah yg memerah tampak tak karuan hyunjin bergumam.

"Nara kembalilah... Aku yakin kau hanya bergurau, kau tau KAU MILIKU!... "

Keangkuhan hyunjin semalam hilang saat ini, hyunjin sangat kacau, penuh amarah tapi lemah. Sungguh tidak berdaya sangat berbeda dengannya waktu malam itu.

              ----------------------------------

Nara melepaskan pelukannya dari Minho saat mendengar dering ponselnya, namun saat melihat nama Hyunjin di layar ponselnya Nara mengurungkan niat untuk menjawab panggilan tersebut,.

"Siapa?, mengapa tak kau angkat?... "

Lee know bertanya.

"Hyunjin.. "

"Bagus, kalau bisa block saja Nara. Bila kau yakin, memutuskan hubungan apapun dengannya akan membantumu melupakannya dan membuatnya berhenti meremehkanmu. "

"Aku tak yakin aku mampu Minho. "

"Yakinlah, kau pasti bisa Nara kuatlah seperti sebelum kau mengenalnya. "

Lee know berkata sambil mengusap surau Nara.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meet me at tik tok @stepupstay_hwang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meet me at tik tok @stepupstay_hwang

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang