17

20 3 10
                                    

"Hyunjin sudah tiga hari ini kau tidak sadarkan diri, apa kau terlalu lelah hingga tidak ingin membuka matamu?
Cepatlah bangun hyunjin, aku butuh penjelasanmu.
Banyak sekali hal yg ingin aku tanyakan padamu. Lihatlah hyunjin aku menepati janjiku untuk tetap bersamamu.
Dua tahun kita menjalani hubungan tapi mengapa semakin lama aku malah semakin tidak mengenalimu.
Pertama kali kita bertemu aku melihatmu sebagai lelaki yg ceria,penuh perhatian, dan selalu ada untukku. Namun tiba-tiba kau berubah. Aku tidak pernah menghianatimu kau selalu jadi lelaki satu-satunya di hidupku tapi ternyata keberadaanku masih tidak cukup untukmu sampai kau tega bermain dengan wanita lain. Saat itu aku merasa tidak perlu untuk menanyakan sebab dari perubahan sikapmu namun sekarang aku ingin penjelasan atas semua itu.
Hyunjin bangunlah dan jelaskan beban hidup apa yg membuatmu seperti ini.."

Nara terduduk dan menangis di samping hyunjin yg masih belum siuman. Nara tengah memegangi lengan hyunjin yg terdapat tato couple denganya. Saat melihat tato itu Nara teringat banyak hal yg dia telah lewati dengan hyunjin. Nara dulu merasa sangat mengenal lelaki itu namun saat ini nara merasa asing dengan hyunjin.
Dari hubungan dengan ibunya dan fakta hyunjin yg telah lama mengonsumsi k*kain.
Saat Nara tertunduk Nara merasakan pergerakan lemah dari lengan hyunjin, seketika Nara memilhat ke wajah hyunjin yg perlahan membuka matanya.

"Hyunjin... Hyunjin.. Apa kau mendengarku? "

Hyunjin sangat pelan memberi respon pada Nara. Namun kini matanya telah terbuka. Lengan hyunjin terangkat menyentuh pipi Nara yg basah oleh air mata.

"Hyunjin bodoh.. Akhirnya kau bangun... Sebentar aku akan panggilkan dokter dulu untuk memeriksamu. "

Namun lengan hyunjin meraih tangan Nara.
Nara seketika menghentikan lagkahnya.

"Hyunjin jangan dulu banyak bergerak kumohon. "

Nara berkata begitu karena melihat hyunjin yg melepas masker oksigennya.
Nara mencoba memakaikannya kembali namun hyunjin mulai berbicara.

"Nara maafkan aku, dan jangan pergi. "

Suara hyunjin terdengar sangat lirih. Namun Nara masih bisa mendengarnya.

"Hyunjin, kau baru siuman, kau perlu di periksa dokter dulu. "

" Nara kemarilah, aku ingin memelukmu. "

Hyunjin meregangkan kedua lengannya.
Tak lama Nara menyenderkan tubuhnya ke pelukan hyunjin.

"Tetaplah seperti ini. Nara kau satu-satunya yg aku butuhkan sekarang.

Tanpa mereka berdua sadari di ambang pintu ada seseorang yg memperhatikan mereka yg adalah Lee know. Lee know terduduk di kursi rodanya hanya menatap sendu pada Nara yg dipeluk hyunjin.
Lee know langsung berbalik dan pergi meninggalkan mereka.

-----------------------------------------------------------
Di ruang rawatnya Lee know duduk memandangi jendela masih membayangkan Nara dan hyunjin tadi.

" Nara apa hyunjin masih menjadi pemilik hatimu? "

Lamunan Lee know buyar saat mendengar ketukan di pintu ruang rawatnya.

"Masuklah!.. "

Seorang wanita paruh baya masuk ke ruangan itu.

"Selamat siang Lee know, apa aku mengganggumu? "

"Nyonya Hwang silahkan masuk, anda sama sekali tidak menggangguku. "

"Bagaimana kabarmu sekarang? "

"Jauh lebih baik.
Nyonya Hwang, ada apa anda kemari?
Anda orang sibuk, tidak mungkin anda sempat datang kemari hanya untuk menjengukku bila tidak ada hal penting yg ingin anda sampaikan. "

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang