Saat tengah malam Nara terbangun karena kedinginan, jendela kamarnya terbuka saat itu,terlebih Nara tidak mengenakan pakaian sama sekali. Nara sadar saat itu hyunjin tidak ada bersamanya.
Stelah Nara mengenakan pakaiannya lagi Nara mencoba keluar kamar. Untunglah hyunjin tidak menguncinya kali ini.
Nara mengendap-endap keluar kamar, namun saat menuruni tangga Nara melihat hyunjin di ruang tengah rumahnya sedang duduk terkulai matanya terbuka namun hyunjin seperti tidak sadarkan diri.
Sekilas Nara melihat di meja ada serbuk putih. Nara seketika sadar apa itu.Nara berlari menghampiri hyunjin.
"Hyunjin bodoh, banguuuuun ya Tuhan apa yg kau lakukan! "
Hyunjin hanya terdiam dan masih memandang langit-langit dengan tatapan kosong.
"Areum... Areum....!!!!!
Hyunjin tolol, kenapa kau seperti ini?!!!!!....
Sadarlah hyunjin!!... "Nara terus mengguncang tubuh hyunjin.
"Areum.... Areum!!!!... Kemari bantu aku! "
Tak lama Areum menghampiri Nara.
"Nyonya ada apa?!
Ya Tuhan!!! ... Tuan kenapa nyonya?! ""Areum cepat bantu aku bawa hyunjin ke kamarnya. "
Nara dan Areum membaringkan hyunjin di kamar tidur yg ada di lantai satu rumah itu.
Nara sangat panik tidak tau harus berbuat apa. Membawa hyunjin ke rumah sakit atau membiarkan hyunjin di rumah.
Sebenarnya ini waktu yg tepat untuk Nara pergi dari sana tapi sebenci-bencinya Nara pada hyunjin dia tidak mungkin sampai tega membiarkannya dalam keadaan seperti itu."Nara, kau kah itu? "
"Ya hyunjin ini aku,
Areum, apa kau bisa menyiapkan mobil, aku akan membawa hyunjin ke rumah sakit. ""Ah... Nara tidak usah kau bawa aku ke rumah sakit, aku baik-baik saja. Aku malah merasa tenang. "
"Hyunjin bodoooh!!!...
Bisa-bisanya kau berkata seperti itu. Lihat kondisimu sekarang. "Hyunjin bangkit dan memeluk Nara.
"Hal yg membuatku sakit hanya satu Nara.
Saat kau berkata kau membenciku. "