Free Life Fun

7.4K 536 4
                                    

Kini waktu yang ingin aku hindari datang tapi tidak bisa juga ku hindari, Ibu tiriku dan kakak tiri ku telah pulang dari luar negri, dan aku harus menyiapkan mental menjalani hari-hari penuh dengan kesengsaraan yang mendalam setiap harinnya

Seperti tadi di baru sampai sudah teriak-teriak menyuruh menyiapkan kebutuhannya tiap hari, begitu juga dengan meri apa mereka tidak capek apa baru pulang sudah teriak-teriak, setelah selesai menyiapkan kebutuhannya dibantu oleh bibi, aku ke halaman belakang untuk menjemur semua pakaian yang sudah di cuci oleh bibi tadi,

Setelah nya selesai aku kembali masuk mengerjakan apa saja yang bisa aku kerja asal aku tidak malas malasan di kamar kecilku, kalau ia bisa kupastikan petakan datang lagi padaku.

*******

ALI POV

Sudah dua kali pertemuanku dengan prilly, aku tidak menyangka dia sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik, tapi kecantikannya kini tertutupi kabut kesedihan di pancaran mata coklat terangnya itu, aku sudah mengetahui apa yang dialami gadis manis itu selama orang tua nya meninggal, ibu dan kakak tirinya yang kejam itu memperlakukannya dengan tidak wajar, tunggu saja prilly waktu penderitaan mu sebentar lagi akan selesai,

Aku tersenyum miring menyiapkan apa sesuatu untuk datang kerumah prilly, dan kuyakini gadis itu pasti syok dengan maksud tujuanku, apalagi mengingat ia tidak tau siapa diriku yang sebenarnya.

Mobil ku memasuki pekarangan rumah besar nan mewah itu yang kini berdiri menjulang dihadapanku, aku keluar dari mobilku dan menenteng sebuah koper persegi sederhana dan berjalan kearah pintu,

Aku menekan bel dengan sekali, dan pintu terbuka menampakkan sosok paruh baya tersenyum ramah padannya,

"Permisi ada yang bisa saya bantu Tuan.? " tanya nya padaku, aku tersenyum ramah pada nya

" Ibu Rose ada, saya ingin bertemu dengan beliau ? " tanyaku dengan ramah, wanita paruh baya itu mengangguk yang kuyakini adalah pembantu juga di rumah ini

"Mari masuk Tuan saya panggilkan nyonya..? ucap bibi aku mengangguk dan berjalan mengikutinnya keruangan Tamu, aku duduk sambil memandang keseluruhan isi rumah ini, SANGAT BERUBAH . Itulah  pertama kali yang melintas di otakku, rumah yang dulu berisikan banyak bingkai foto terpjang disetiap dinding kini sudah kosong digantikan dengan hiasan lukisan mahal,

Dari tangga kulihat wanita setengah baya berjalan dengan elegan turun dan berjalan kearahku dan tersenyum ramah, padahal kami baru saja bertemu

"Ada yang bisa saya bantu Sir ?" tanya nya ketika duduk dihadapanku, aku mengangguk dan berdiri

"Perkenalkan saya Aliando wiz walker " ucapku mengulurkan tangannya, disegera bangkit dan menjabat tanganku dengan antusias mungkin ketika mendengar nama belakangku

"Slam kenal Sir, saya Rose Maulin" ucapnya dengan senyum rama yang mengembang dibibirnya, aku mengangguk dan melepas jabat tanganku dengan gaya bossy aku duduk dihadapannya

"Ada maksud apa Sir anda berkunjun kerumah saya?

"Saya kesini ingin melamar putri anda" ucapku dan seketika membuat wajah Rose yang tadinnya tersenyum merekah kini tampak lebih sumringan, tapi detik berikutnya mukannya berubah masam

"Putri anda yang bernama Prilly Latuconsina" lanjutku dan Skak Mat,  dia bungkam dengan wajah buram

"Saya tidak punya putri bernama Prilly Sir" ungkapnya tanpa pikir panjang, aku tertawa sinis menatap tajam mata Rose yang duduk gelisah dihadapanku

Time After TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang