_(riki)

8.1K 477 3
                                    

Malam, dalam keadaan remang yang hanya menemani ku saat ini, dduk termenung menatap kedepan, melihat betapa indahnya langit malam, yang berhias bulan dan bintang yang bersinar terang , bersinar menghiasi malam gelap di bumi

Apa aku bisa seperti bintang dan bulang yang bisa besrsinar, bukan langit malam yang hanya penuh kabut gelap , ibarat hidupku untuk menemukan titik terang kebahagiaan, dan meninggalkan kegelapan??

aku menghembuskan nafas panjang, sudah dua hari ibu dan kakak tiriku belum pulang, aku masih sangat bersyukur untuk saat ini , meskipun ini hanya sementara tetapi ini bisa membuatku beristrahat sejenak

Aku berbaring di kasur, rasa sakit di tubuhku mulai mereda tapi rasa sakit hatiku itu belum bisa hilang, mengingat betapa kejamnya mereka menyiksaku, itu sangat menyakitkan, andai saja aku bisa pergi dari rumah ini, menjauh sejauh" mungkin yang kubisa agar terhindar dari dua iblis itu,,

Perlahan aku menutup mataku mengistrahatkan tubuhku dan fikiran ku , mencoba berfikir untuk masa depan ku kelak,

*

Aku mengeliat ketika sinar matahari menyilaukan wajah ku melalui celah jendela kamar ku, aku mulai bangkit dan melihat jam dinding yang berada di depanku, ternyata sdah pukul 10.12 ternyata aku kesiangan lagi, untung saja ratu iblis dak ada bisa" aku sudah habis olehnya,

Aku berjalan ke kamar mandi  membersihkan tubuhku, tidak butuh waktu lama untukku, aku sdah selesai mandi dan segera berpakaian dan berjlan keluar kamar

"Maaf bi aku bangun telat lagi" ucapku pada bibi yang tengah berkutat di dapur, bibi tersenyum sambil melakukan kegiatannya

"Ngak pp kok non,  bibi ngerti kok, pasti tubuh non sangat capek jadi harus banyak istrahat" ucap bibi, aku sangat terharu akan kebaikan bibi ia selalu mengerti ku sama seperti bunda dan ayah, aku duduk di kursi meja makan dan memakan sarapanku yang sdah disiapkan bibi

"Makasih yah bi" ucapku setelah selesai sarapan, bibi mengangguk sambil tersenyum

"Iyyahh non, klau non mau jlan" silahkan non, mending nyonya belum pulang" ucap bibi mengelus rambutku, aku tersenyum senang dan memeluk bibi

"Maksih yahh bi, aku seneng bangett" ucap ku melepas peluklan,

"Iyyahh non, tapi non hati" yah" ucap bibi aku tersenyum dan segera pergi dari dapur

Aku berjalan sambil melihat para anak kecil bermain di taman yang ku datangi kemarin sore, aku kembali duduk di kursi tempat ku kemarin duduk, sebagian di taman ini ada ibu" yang menjaga anak"nya bermain,

Anak" disana sedang bermain , ada yang kejar"an, main bola, dan boneka, mereka semua tersenyum  tertawa lepas tanpa beban, andai aku bisa seperti mereka yang bisa tersenyum dan tertawa lepas tanpa harus ada beban,

Aku ikut tersenyum melihatnya, sampai ada bola yang mengenai kaki ku, aku menunduk mengambilnya, ternyata bola ini berasal dari bocah laki" yang berlari kearahku

"Maaf ante, riki ngak sngaja" ucapnya setelah kuberikan bolannya, aku mengangguk lantas mengacak rambutnya, dia sangat lucu

"Ngak pp kok, tante juga ngak pp " dia tersenyum lantas memelukku

"Nama ante ciapa?? tanya nya polos, aku tersenyum

"Nama tante prilly, "

"Oh kenalin ante, aku riki" ucapnya menyodrkan tangannya, aku terkekh sambil menjabat tangannya

"Ante main yukk sama riki" ajaknya menarik" tanganku, aku berdiri dan mulai bermain dengannya, dia sangat lucu ketika aku merebut bolannya, dia mengerucutkan bibirnya membuat ku gemas

Time After TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang