Suara gemuruh petir terdengar dari luar , hujan turun dengan derasnya tetapi tidak mengurangi hawa panas di kamar ini, suara lenguhan panjang dari bibir Ali terdengar ketika ia mendapat pelepasan yang kedua kalinnya, ia ambruk di atasku, nafas kami terengah-engah, setelah beberapa saat saling terdiam menormalkan nafas kami, akhirnya ia dengan pelan menarik diri dari dalam tubuhku, ia berbaring disampingku dan meraihku dalam pelukannya yang erat, dan baru kurasakan hawa di dalam kamar ini begitu dingin, ali memelukku begitu erat dan kemudian kami terlelap dalam mimpi.
———
Pagi hari aku terbangun ketika merasa tidak nyaman bagian bawah tubuhku, kulihat Ali disampingku tidur tengkurap dan terdengar dengkuran halus dari bibir nya, dengan pelan dan sangat hati-hati aku bangkit dari kasur meskipun terasa nyeri dibagian bawahku, aku segera menuju kamar mandi,
berendam dengan air hangat mampu merileks kan otot-otot tubuhku, setelah berpakaian aku segera kedapur membuat sarapan untuk Ali, hujan di luar sana masih terlihat walaupun tidak sederas tadi malam, aku membuatkan nasi goreng untuk Ali serta jus jeruk kesukaanya ketika sarapan, sementara aku hanya susu hangat,
setelah menyiapkan dimeja makan aku bergegas kembali ke kamar, saat membuka pintu kulihat tangan Ali seperti meraba-raba kesamping tempat ku tidur smalam, ' mungkin ia mencariku ' pikir ku, aku segera menangkap tangannya dan tak kuduga dia menarikku sampai aku terjatuh di kasur dengan posisidi atasnya, dia langsung membuka matanya ketika mendengar ku mengaduh kesakitan
" Aduhhh "
" Hey kenapa?? ucapnya lalu bangkit membantu ku duduk, kepalaku terasa pusing terbentur di dada bidangya, ' itu dada apa tembok, sumpah keras bangett ' aku mengelus kepalaku dan dia menatapku cemas
" Ngak pp, sarapan udah disiapin sekarang mandi gihh " ucapku lalu bangkit, ia mengehela nafas lalu menuju kamar mandi sambil memabwa handuk yang tadi aku simpan di sandaran kursi, setelah dia menghilang aku segera membereskan tempat tidur yang sudah tak terbentuk seprei nya, aku melihat noda merah diatas seprei putih itu, sontak wajahku memerah mengingat kejadian semalam, aku buru-buru menggantinnya dengan seprai bermotif bungan, lalu seperei yang tadi aku simpan di tempat baju kotor, setelah selesai aku kembali ke dapur dan tak lama Ali sudah ikut duduk disampingku, ia memakai celana jeans selutut, serta t-shirt polo putih rambutnya basah acak-acakan membuat ia terlihat makin seksi, ia mulai menyantap makananya tanpa bicara, aku hanya meminum susu hangat ku,
Kami duduk sambil menonton TV di ruangan tengah setelah acara sarapan tadi, Ali tak banyak bicara tapi sifatnya sudah tidak seperti semula, dia sudah tidak dingin lagi, aku duduk disampingnya sambil terus fokus menonton acara kartun kesukaanku yaitu doraemon dengan tampilan 3D, aku larut dalam film kesukaanku, tak menyadari Ali terus menatapku dengan mata tajam bak elang itu, saat aku menengok kearahnya dia tak mengalihkan pandangan matannya dariku, aku balas menatapnya lama, sampai akhirnya aku memuruskan kontak mata diantara kami,
" Sore nanti kalau hujannya sudah berhenti aku ingin mengajakmu jalan-jalan " ucapnya aku menoleh dan tersenyum senang kearahnya
" Seriuss ?? " dan dia mengangguk, aku berseru girang, ' kapan lagi jalan-jalan setelah terkurung didalam istana mu sendiri bagai tawanan '
KAMU SEDANG MEMBACA
Time After Time
RomancePrilly Latuconsina Hidup dalam keterpurukan bukanlah sesuatu yang menyenangkan bukan, tinggal bersama ibu tiri yang kejam nya melewati ibu tiri yang berada di dongeng, serta kau mempunyai saudara tiri yang sama saja kejamnya dengan ibunnya Ayah ku m...