back to original

9.5K 418 9
                                    

Sudah setengah jam dokter menangani Arka di dalam UGD tapi belum ada tanda-tanda dokter akan keluar membuat Prilly sangat cemas, Ali dengan setia menemani Prilly, menenangkan kegundahan hati istrinya itu



TING


tiba-tiba lampu UGD menyala menandakan dokter akan keluar, segera saja Ali dan Prilly berdiri dan menunggu, pintu UGD terbuka, suster keluar dengan brangkar dimana anaknya terbaring dengan selang infus di tangannya


" Kami akan memindahkannya di kamar khusus anak " jelas dokter


" apa yang terjadi pada anak saya dok ?" tanya Prilly pelan


" Anak ibu mengalami demam berdarah sedikit saja ibu terlambat kami tidak tau apa yang akan terjadi " jelasnya membuat Prilly menangis, Ali segera menenangkan prilly saat dokter telah pergi, Ali dan prilly menuju administrasi untuk menyewa kamar khusus ntuk anaknya setelah mendapat kamar VIP dan Arka jga telah dipindahkan, setelah urusan rumah sakit selesai barulah Ali menelpon orang tuanya bahwa Arka masuk rumah sakit akibat gejala demam berdarah membuat kedua paruh bayah itu panik dan segera menyusul.


Ali dan Prilly memasuki kamar Arka, prilly berjalan menuju brangkar anaknya yang tengah tertidur lelap, di tangan kanannya terdapat infus yang terlapis seuatu ditangannya, dia duduk memandang anaknya yang terlihat mengurus seketika, dia menghela nafas rasanya dia telah gagal menjadi seorang ibu, Ali berjala mendekati Prilly mengusap bahu istrinya membuat Prilly mendongak



" Istrahatlah, biar aku yang menjaganya, ini sudah malam " ucap Ali, Prilly mengangguk dan menuju kasur yang berada di ruangan ini, ia naik dan tidur membelakngi Ali, sementara Ali menghela nafas melihat putranya terbaring lemah disini, harusnya anaknya sudah tidur neynyak tanpa selang infus itu yang menancap di kulit halusnya, anaknya tiba-tiba kurus, tidak seperti kemarin-kemarin saat ia menjenguknya anaknya sangat imut dengan pipi chubbynya sekarang ia terlihat sanga kurus,


" Apa yang terjadi li " ucap mamanya tiba-tiba saat membuka pintu, Ali berbalik meletakkan telunjuknya dibibir mengisyaratkan untuk tidak berisik, mama dan papa nya mengangguk dan berjalan menuju sisi brangkar Arka melihat cucunya yang tampak kurus


" Bagaimana keadaannya ?" tanya mamanya menatap Ali


" Dia harus dirawat dulu mah, " ucap Ali mengelus pipi anaknya


" Prilly mana ?" tanya papanya


" Dia sedang tidur, dia pasti kecapean mengurus Arka " ucap Ali melihat istrinya yang tengah terlelap dengan wajah lelahnya



" Yah sudah mama sama papa pulang dulu ini sudah malam, besok kami akan datang lagi " ucap mamanya yang diangguki oleh Ali, lalu setelah itu mereka keluar dari ruangan Arka, Ali membuka dua kancing kemeja kantornya, yah dia belum sempat pulang sore tadi saat istrinya menelpon dengan keadaan menangis ia meninggalkan rapatnya dan memutuskan sekertarisnya yang menghandel semuanya, dia berjalan menuju kasur di mana prilly berada, dia duduk disana mengelus rambut prilly membuat prilly mnegeliat, hari sudah semakin malam membuat Ali juga ikut mengantuk, ia berbaring disamping prilly, ia sangat merindukan hal hal seperti ini, tidur berdua dengan istrinya.

Time After TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang