PRANGGG!!!!
Oh tuhan apa lagi yang kuperbuat, aku segera berjongkok memunguti pecahan gelas kristal kesayangan ibu tiri ku, jujur aku sangat letih sehingga tanpa sadar menjatuhkan gelas kristal itu
" Apa yang kau lakukan " tanya ibu tiri ku dengan kasar yang sudah berkacap pinggang dihadapan ku, aku menunduk, takut ia akan marah dan menghukum ku lagi
"Maaf" hanya itu yang bisa ku ucap kan meskipun nada suara ku terdengar bergetar
"Ohh astagaa gelas kesayangan kuu, kenpa kau pecahkan, apa kau tidak tau itu hargannya mahal hahh" teriaknya murka, aku ingin menangis tapi sekuat tenaga aku menhan air bening di pelupuk mataku, mengapa dia mempermasalhkan gelas in, bukannya perusahaan ayah anaknya yang ambil alih toh itu juga bisa diganti
"Kenapa kau diam saja bodoh, apa kamu tidak bisa bekerja hahh" ucap.x benar-benar marah dan menginjak telapak tanganku yang memegang pecahan kaca itu,
Sakit!
itu rasannya, darah bercucuran dari tanganku tapi dia juga tidak melepaskan kakinnya di tanganku
" Nyonya sakitt, Auuhh aku minta maaf nyonya " ucapku bergetar, sakit yang teramat sakit , aku memanggilnya nyonya karna ia tak mau mengakui ku sebagai anaknya
"Itu pelajaran buat kamuu bodoh " ucap.x lalu pergi entah kemana, Air mata yang sedari tadi ku tahan kini luruh seketika , sakit, perih, nyeri itu yang kurasakan terutama pada hatiku, aku sudah tidak kuat berada disini, aku terlalu capek untuk mengerjakan semuannya, aku capek mendapat siksaan dari ibu tiriku yang teramat kejam
Apa suatu hari nanti ada yang bisa menolongku? kuharap iyah tuhan, sungguh aku sudah tidak kuat berada disni, walaupun banyak kenangan dirumah ini, biarlah kenangan itu tersimpan rapi disni,
***
Aku menatap langit malam, 'tidak, ini sudah dini hari' , aku sangat suka memandang langit, rasannya langit malam itu tenang, walaupun kelam itu membawa kenyamann tersendiri
'Bunda, Ayah apa yang harus Prilly lakukan, Prilly udah ngak tahan lagi bun' aku terisak,. mati-matian aku menhannya tetap saja, jika hatiku telah terluka sulit rasannya menyembuhkannya
'Mereka jahat bun, mengapa mereka ngak usir prilly saja dari pada harus hidup menderita seperti ini' tidak kah mereka tau bagaimana sakitnya disiksa diperlakukan bagaikan bintang sehari-hari
Aku ingin bebas dari neraka ini, Aku sudah capek dengan siksaannya, Kepalaku sudah panas mendengar makian-makiannya, Tidak bisa kah mereka hanya memperlakukanku sebagai pembantu, tanpa harus menyiksaku
Aku bukannya jahat, aku ingin kedua orang yang menyiksaku ini mendapat karma dari tuhan, aku sungguh membenci mereka walaupun aku tidak bisa berbuat apa-apa,
aku kembali kekasurku, tepatnya ukuranya single bad, ia menetapkan ku di kamar pembantu belakng, sementara kamar lamaku yang super besar di tempati oleh Meri maulin, tepatnya kaka tiriku,
Apa ini mungkin takdir hidupku yang sudah ditentukan oleh tuhan, hidup dengan sebatang kara, dan ditempatkan di dalam neraka yang penuh siksaan ini,
aku mencoba memejamkan mata, menghalau rasa sakit hatiku begitu juga dengan sakit yang berada di tanganku, mengistrahatkan tubuh ku, pikiran dan juga hati untuk besok, hari hari yang penuh luka dan derita..
******

KAMU SEDANG MEMBACA
Time After Time
RomancePrilly Latuconsina Hidup dalam keterpurukan bukanlah sesuatu yang menyenangkan bukan, tinggal bersama ibu tiri yang kejam nya melewati ibu tiri yang berada di dongeng, serta kau mempunyai saudara tiri yang sama saja kejamnya dengan ibunnya Ayah ku m...