Masalah

6.6K 439 5
                                    

Aku terbangun ketika sinar matahari menyilaukan mataku, aku mulai mengerjapkan mataku lalu membukanya mencoba menyesuaikan dengan keadaan sekitar,, kulihat jam di dinding, sontak mata ku terbelak, disana sudah pukul 09.15 pagi, kulihat tempat tidur sudah rapi, ' Aku telat bangun ' dan tidak biasanya aku terlambat bangun,,


tiba-tiba rasa pusing kembali menyerang ku tapi ini disertai rasa aneh yang bergejolak di perut ku, aku berlari menuju kamar mandi dan segera kewastfel, rasanya aku ingin muntah, tapi hanya cairan bening yang keluar, tubuh ku lemas ketika selesai membasuh wajah ku, aku menuju tempat tidur dan berbaring disana, aku sangat lapar, tapi aku terlalu lemas untuk bangun, hingga aku terlelap kembali



____


pukul 15.05 sore aku terbangun, aku menuju kamar mandi dan membersihkan diri setelah itu kurasakan tubuhku kembali fresh, lalu aku segera menuju dapur karna perutku belum juga terisi, sesampainnya di dapur aku hanya memasak apa yang bisa dan cepat,, aku hanya membuat sup, lalu aku mengambil mangkok yang sudah ku isi sup tadi dan membawanya ke meja makan, aku segera melahapnya meskipun itu masih panas,


selesai makan, tiba rasa kantuk kembali menyerangku, ' aneh sekali, baru juga bangun tidur ' tapi mata ku terlalu berat dan aku memutuskan kembali ke kamar dan kembali tertidur, dan yah lumayan tidak akan membuat ku bosan.....



Bau menyengat membangnkan ku, aku terbangun melihat Ali tengah melepas jas nya, aku mengenal bau ini, ini parfum seorang wanita, aku bangkit dan berdiri di depan nya dia bingung dengan sikap ku tapi aku acuh, aku hanya ingin mengetes apa penciuman ku salah, aku mulai mengendus tubuhnya mulai dari leher sampai dada nya,. bau wanita yang sangat menyengat dan begitu familiar bagiku membuat ku mual, aku menutup hidung ku dengan tangan ku


" Habis pelukan yah sama wanita lain " ucapku datar tapi terkesan sarkatik, kuperhatikan wajahnya yang memerah menahan amarah


" Sudah lah jangan mengada-ngada, aku habis dari kantor dan tidak seperti tuduhan mhu itu " ucapnya dingin, tapi sesuatu dalam diriku berontak ingin membalas perkataanya


" Yah make out di kantor " jawabku acuh dan itu membuatnya makin marah


" Tau apa kamu, sudahlah aku tidak ingin berdebat "


" Aku tau, aku sangat tau," aku mulai mengelilinginya yang hanya berdiri mematung


" Aku bisa mencium ini " aku mencoba mengendus walau bau farhum itu membuat ku pusing " dan melihat kalian berpegangan tangan di kantor " lanjutku menyindirnya ketika berhenti berputar tepat di depanya, dia makin mengeraskan rahangnya, aku tertawa sinis entah dari mana keberanianku sampai melawannya , ' kemana sikap lembut ku , HELL, NO !!'



" Kau .." ia menunjuk wajahku dengan telunjuk nya, aku mengambil tangannya dan menurunkannya


" Sialan!! bau mu membuatku pusing,, keluar dan jangan masuk sebelum bau sialan itu masih tercium, " aku mendorongnya dia berdiri di depan pintu sebelum aku mengambil jasnya dan melempar kearahnya dan langsung dia tangkap


" laundry sendiri jas bau mu itu, jangan coba mencampurkannya dengan baju ku " ucapku tajam lalu menutup pintu dihadapannya dengan keras, sempat kulihat tadi wajah bloon nya,


aku gila!! benar-benar gila, aku menuju laci di dekat meja rias ku, mengambil pewangi ruangan lalu menyemprotnya agar bau parfum sialan yang sangat kubenci itu hilang,, setelah selesai aku menuju ranjang ku dan berbaring di tengah-tengah nya, entah mengapa perasaan ku ingin leluasa di ruangan ini,


lama memandang langit-langit kamar, perlahan mata ku mulai tertutup, tapi belum sedetik mataku tertutup pintu kamar terbuka, ' siapa yang berani mengganggu tidur ku '


" siapa sihh " teriakku tiba-tiba saking kesalnya, aku duduk dan melihat Ali dengan piyama tidurnya


" Kenapa sihh dari tadi teriak-teriak mulu " kini suara Ali mulai meninggi, tiba-tiba saja aku ingin menangis karna bentakannya


" Kau yang kenapa hah, kau yang selalu mengacuhkan ku, kau mengabaikan ku li, aku menunggu kamu pulang, tapi kau ... "


" Jangan melantur... '


" DIAM!! jangan memotong ucapan ku sialan,, aku mengunjungi mu dan kau asyik berpegangan tangan dengan nya, dan sekarang kau pulang berbau badan dia, apa kau sudah tidur dengan nya " bentakku, Yah Tuhan ' Mulut sialan, apa yang kau bicarakan ' aku memaki diriku sendiri yang tidak bisa mengontrolnya


" Kau tidak tau apa-apa jadi lebih baik kau tutup mulut cantik mu itu " bentaknya juga


" Yah kau dengan gampang nya menyuruhku diam, sementara kau,!! bersama Ular itu Ahhh ohhh Ahhh ria di ranjang sementara aku menunggu mu sialan " yah tuhan aku berusaha menahan tawaku ketika mempergakan bicara mendesah sialan itu


" KAUUU,, kenapa berani sekali menuduh ku yang tidak-tidak " kini ia semakin marah tapi aku tidak takut, tapi aku berani


" Aku bukan riki yang gampang kau bohongi, ingat lii aku sudah dewasa aku tau itu kau menyembunyikan sesuatu dariku " teriakku makin kera


" Arghhhh "


PRANGGG


Ali mengamuk, dia melempar semua barang-barang yang berada diatas meja rias, aku hanya berdiri angkuh dihadapannya melihatnya frustasi


" Kenapa mulut mu lancar sekali menuduh ku hahh, aku tidak melakukan apapun di belakag mu " bentaknya


" Lagi, kau membohongiku, lalu jelaskan kenapa farhumnya sangat menyengat di baju mu " tuntut ku lalu dia terdiam, kaku di tempatnya


" Ahh sudahlah, sudah jelas kau berbohong, keluar aku tidak ingin tidur dengan mu " ucapku


" Ok " suaranya rendah, yah tuhan ada apa dengan diriku ini, aku tadi membentaknya habis-habisan lalu aku ingin mengasihaninya yang berjalan keluar kamar, kulihat kamar ku berantakan banyak pecahan-pecahan tajam berserakan, aku menghempaskan tubuhku di kasur, lelah telah bertengkar dengan Ali, satu sisi aku telah lega meluapkan kesabaranku akhir-akhir ini, dan satu sisi aku kecewa karna ia berhubungan dengan orang yang sangat kubenci di muka bumi ini meskipun itu tidak boleh karna ajaran agama ku, tapi sakit hati ku yang begitu dalam membuat ku membenci wanita itu, yah dia Meli, kakak tiri ku.




*****


to be continue

Time After TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang