Setelah insiden saat permainan tangkap bendera semalam, Chiron memutuskan bahwa aku sebaiknya tinggal di Rumah Besar sampai aku dan Annabeth dapat berada dalam radius sepuluh meter tanpa berusaha untuk membunuh satu sama lain.
Dia juga memintaku untuk tidak terlibat dalam kegiatan fisik apapun dalam beberapa hari ke depan. Sebenarnya aku sudah tidak apa-apa, luka yang dibuat oleh Ceberus sudah sembuh, tetapi Chiron berasumsi bahwa penyerangan itu meninggalkan luka mental tersendiri. Di tambah dengan EBD—Emotional and Behavior Disorder—yang aku miliki, luka mental tersebut tidak akan hilang dengan cepat.
Selama beberapa hari berikutnya, aku mulai terbiasa dengan rutinitas yang hampir terasa normal—tanpa kegiatan fisik tentunya, jika tidak memperhitungkan kenyataan bahwa aku menerima pelajaran dari satir, peri, dan centarurus.
Setiap pagi aku belajar bahasa Yunani Kuno dengan Troy, dan kami membicarakan dewa-dewi seolah mereka masih hidup, yang rasanya tidak terlalu aneh berhubung aku menjalankan hidup yang serupa di Hogwarts. Aku mendapati bahwa membaca bahasa Yunani Kuno tidak lebih sulit daripada bahasa Inggris. Troy berkata bahwa itu adalah bagian dari disleksia-ku; otak demigod—atau keturunan demigod—di fungsikan untuk membaca bahasa Yunani Kuno, bukan bahasa yang lain. Setelah dua hari, aku bisa membaca karya Jules Verne tanpa sakit kepala.
Ketika aku berniat untuk ikut kelas memanah bersama Chiron, dia melarangku. Menurutnya, memanah adalah salah satu aktivitas fisik yang harus aku hindari. Memanah akan menghasilkan tekanan pada dadaku, kemudian akan membuat ilusi yang berhubungan dengan serangan Ceberus, sampai akhirnya meninggalkanku dengan panic attack yang cukup parah.
Panjat tebing? Sama saja. Entah bagaimana Chiron selalu berada di sebelahku ketika aku mencoba untuk melalukan aktivitas apapun, menyeleksi apakah kegiatan yang hendak aku lakukan cukup aman untukku. Jujur saja, itu membuatku jengkel.
Berkano? Lupakan. Ternyata Chiron telah meminta nyaris semua orang di Perkemahan Blasteran untuk mengawasiku. Aku hanya bisa duduk di pinggir danau, di sebelah kano, dan Rosie langsung berkata padaku untuktidak menaiki kano itu. Bahkan aku tidak berniat untuk naik.
Karena aku tidak dapat mengikuti hampir seluruh kelas di perkemahan, maka aku memutuskan untuk membuat jadwal sendiri. Setelah belajar bahasa Yunani Kuno, aku punya kelas seni dan kerajinan—belajar music dan membuat barang-barang keren tidak masuk dalam daftar kegiatan-fisik-yang-tidak-boleh-dilakukan dari Chiron jadi aku dapat berada dalam kelas tersebut selama berjam-jam. Terlepas dari kelas seni dan kerajinan, aku membantu para satir mengurus lading stroberi, memberi makan kuda, dan semua kegiatan yang tidak ada dalam daftar Chiron.
Meskipun demikian, aku suka perkemahan. Aku terbiasa dengan kabut pagi diatas pantai, angin dengan wangi stroberi pada sore hari, bahkan suara dari monster-monster di hutan pada malam hari. Aku makan malam bersama Chiron, kadang-kadang bersama kabin enam, mencomot sebagian dari makananku ke dalam api, berusaha meyakinkan dewa-dewi untuk menghendaki keinginanku untuk kembali ke Hogwarts.
Tiga minggu pertamaku tinggal di Rumah Besar berakhir sudah. Chiron setuju untuk membiarkanku mengikuti satu kelas fisik setiap harinya. Para Pemburu sudah pergi kira-kira seminggu setelah serangan Ceberus. Thalia memintaku lagi untuk berusaha berteman dengan Annabeth, dia pikir bahwa berteman dengan Annabeth akan membantuku dalam suatu hal nanti. Aku setuju saja, walau dalam hati aku tidak mengerti apa yang gadis itu maksud dengan ‘membantuku dalam suatu hal nanti’.
Hari ini adalah Hari Kemerdekaan Amerika—4 Juli. Aku jadi ingat bahwa aku belum resmi menjadi warga negara Amerika, kewarganegaraanku masih Perancis. Tetapi Chiron tidak mempermasalahkan itu. Ibuku adalah orang Amerika dan ayahku memiliki dua kewarganegaraan—Perancis dan Inggris, setidaknya aku masih punya darah orang Amerika dalam tubuhku. Itu sudah cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow (old ver)
Fantasia[NEW VERSION AVAILABLE! READ NOW ON OUR PROFILE] We do not own any of J.K. Rowling, Stephenie Meyer and Rick Riordan characters. Highest rank #1 in fantasy © 2015 by Melia F, Azarina W, Rani D, Fadhila D.