ARBY 21

651 62 18
                                    

HAPPY READING⚡


Mata sayup Ara terbuka saat mendengar suara telpon berdering, siapa malam-malam begini menelponnya? Ia langsung melihat name di layar handphone, number 62+******** siapa ya? batin Ara.

"Halo?"

"Hai Ara, gue Langit."

"Astaga kirain siapa malam-malam gini nelpon, kenapa bang Langit?"

"Hehe maaf ganggu, gue mau ajak lu lusa pagi ke taman, mau?"

"Mau!." ucap Ara antusias.

"Yaudah lusa gue jemput."

"Oke, eh tapi bang Langit tau rumahku?" tanya Ara penasaran.

"Tau." jawab Langit santai.

Ara menyerit dahinya, bagaimana Langit bisa tau alamat rumahnya? ah iya! Langit dulu kan sahabat abangnya, mungkin dulu ia pernah bermain ke rumahnya.

Ara membangitkan tubuh dan berjalan ke arah dapur untuk melihat apakah ada bahan makanan, ia lapar sekali dari tadi belum makan.
Sebenarnya Bella sudah membangunkan Ara untuk makan malam, tetapi Ara tipekal orang yang sulit dibangunkan, mereka pasrah tak ingin membangunkan Ara lagi, mau tidak mau kali ini mereka makan malam tanpa dirinya.

Ara membuka kulkas nampak banyak bahan-bahan makanan, ada buah, sayur dan masih banyak lagi, lama berfikir akhirnya Ara akan membuat telur dadar, gitu aja pakek mikir ra ra😏

Ia langsung memasak dengan hati-hati, selesainya handphone Ara berbunyi, ia mematikan kompor dan menggangkat telpon, ternyata.... skakmat! dia Al, sudah dipastika Al akan marah bila dirinya tidak tidur, apalagi ini sudah jam 01.00 malam.

Ia berjalan menuju ruang tamu sambil membawa makanan yang tadi ia masak, Ia duduk di atas karpet bulu lalu mengangkat telpon, nampak Al yang berpakaian rapi sepertinya ia mau berangkat ke kantor.

"Kok belum tidur?" tanya Al nada ingin marah.

Ara menyengir saja. "Jangan marah duluuuu." rengeknya.

Al mengangguk mempersilahkan Ara untuk berbicara.

"Ara tadi kebangun, terus laper makanya Ara ke dapur masak telor, Al jangan marah ya?" jawab Ara lucu.

"Engga, habisin makanannya habis itu tidur lagi, pagi sekolah."

Ara mulai memasukkan makanan ke mulut. "Aaaa gak mau, Ara mau nonton drakor."

"Gak dulu ya? pulang sekolah kan bisa, oke?"

"Hm, Al pulangnya masih lama ya?" lirihnya.

Al tersenyum mendengar perkataan kekasihnya yang ingin cepat kembali ke indonesia. "Enggak kok, makan dulu gih." suruh Al, ia tak ingin membuat Ara sedih.

Ara tak menjawab melainkan langsung mematikan sambungan telponnya, ia buru-buru menghabiskan makanan tersebut lalu merebahkan tubuhnya di sofa.

Ia menyalakan handphone untuk menonton drakor, panggilan masuk dari Al pun tak ia jawab, lama kelamaan Ara memejamkan mata dengan handphone yang masih ia pegang.

ARBY [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang