ARBY 23

535 57 5
                                    

HAPPY READING⚡

"Adekk!! buka pintunya." teriak Gara sambil mengedor pintu kamar Ara.

Merasa tak ada sahutan, Gara mengetuk pintu lumayan keras. "Adekk!"

"Ara sayang, buka pintunya astaghfirullah, frustasi saya lama-lama!"

"Katanya mau ciki, ni abang udah beliin dek!"

Gara binggung, mengapa dengan adiknya ini? apa dia tidak berada di dalam kamar? tapi ia sudah menanyakan pada bunda, bunda bilang kalau Ara di kamarnya, mungkin tidur? batin Gara.

Biasanya Ara kalau tidur tidak pernah mengunci kamarnya, hanya ditutup saja, tapi ini? ia menguncinya, aneh? batin Gara.

"Adek buka ya? abang tau kamu belum tidur kan?" teriak Gara lagi.

"ARA GAK MAU SAMA ABANG! ABANG TADI NGEROKOK! ARA GAK SUKA!" teriak Ara di dalam kamarnya.

Gara sontak terkejut, bagaimana Ara bisa mengetahuinya? "Kamu tau dari mana? jangan ngadi-ngadi ya!" jawab Gara.

Mereka teriak-teriak mengapa tidak ada yang mengomel? Bella sedang keluar untuk membeli bahan masakan dirumah yang sudah habis.

"ARA DIKASIH TAU SAMA BANG YODI!"

Gara mendengar nama Yodi pun kesal, berani-beraninya ia mengadu pada Ara kalau tadi ia merokok di tongkrongan.

Gara sendiri juga bego, ia sudah berjanji pada Ara agar tidak merokok, tapi apa ini? ia melanggar janjinya sendiri.

Gara memang sering merokok bila ia pergi ke tongkrongan, dulu ia sempat kena amuk papahnya.

"Dek buka pintunya dong!" ucap Gara sambil mengedor pintu keras.

"GAK MAU HIKS, ABANG NGEROKOK!"

"Maaf, abang janji deh gak ngulangin lagi!" jawab Gara dibalik pintu.

"GAK! NANTI ABANG BOHONG LAGI HIKS."

"ARA SAYANG SAMA ABANG! MAKANNYA ARA NGELARANG ABANG NGEROKOK! TAPI ABANG MALAH KAYAK GITU HIKS!"

"Maaf sayang, bukain pintunya dulu ya?" jawab Gara dibalik pintu lembut.

"GAK MAU ARA BUKA SAMPE PAPAH PULANG HIKS."

"ABANG JAHAT HIKS SAMA ARA!"

"ARA GAK MAU HIKS KETEMU ABANG!"

Gara semakin was-was ia takut kalau sampai Ara ini mengadu ke papahnya, apalagi jika bunda tau, ohh sudahlah pasti ia akan dimarahin abis-abisan, bukan hanya itu fasilitas, handphone, motor juga disita.

"Dek jangan aduin ke papah ya?" bujuk Gara pelan, tetapi masih bisa didengar oleh Ara.

"Kalau abang masih gitu lagi Ara aduin ke papah." jawab Ara.

"Huaaa iya-iya janji gak gitu lagi, jangan aduin ya? buka pintunya cantik." bujuk Gara sekali lagi.

Di dalam kamar Ara mendengus kesal, Gara susah sekali untuk tidak merokok, padahal seminggu lalu ia tidak lagi merokok, tapi ini? ah sudahlah.

ARBY [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang