ARBY 29

544 58 3
                                    

HAPPY READING⚡

Ara sudah tertidur di pangkuan Alby,  kemarin ia menangis meraung-raung, ia takut sekali terjadi apa-apa pada abang kesayangannya itu.

Untunglah Alby telaten menenangkan Ara, ia menyakini gadisnya besok Gara sudah pasti bangun dari tidurnya yang lama.

Bella dan Dirga sedang berada di kantin rumah sakit mengisi perutnya, Al? ia tentu sudah makan tadi sebelum di rumah sakit.

Gara masih didalam masih diperiksa oleh dokter di ISU, katanya lukanya cukup parah dan harus menjalankan operasi.

Dirga dan Bella sudah mendatangani surat dari dokter untuk resiko dari operasi tersebut.

Al juga sudah mengubungi kedua orang tua dan teman-temannya bahwa Gara mengalami kecelakaan dan sekarang berada di ruang operasi.

Opreasi dilakukan selama 3 jam, Dirga dan Bella pun kembali ke tempat penungguan pasien operasi, setelah menunggu akhirnya operasi berjalan dengan lancar.

Dokter langsung membuka pintu operasi lalu menjelaskan apa yang terjadi di dalam.

"Gimana dok?" tanya Dirga antusias.

"Operasinya berjalan dengan lancar, tapi sepertinya kaki anak ibu tidak dapat dipergerakkan terlebih dahulu." jelas dokter itu.

"Apakah bisa sembuh nantinya dok?" tanya Bella.

Dokter itu mengganguk. "2 bulan sudah bisa, diharapkan nanti setelah pulang dari rumah sakit memakai kursi roda." mereka mengganguk mengerti.

"Kalau begitu kami pindahkan anak ibu di ruang inap."

"VIP dok, terimakasih." ucap Dirga, dokter itu mengganguk.

Tak lama Ara terbangun dari tidurnya, ia mengucek matanya untuk memastikan apakah dia masih hidup, ada-ada saja.

Ia langsung memeluk Al erat. "Al gendong." rengeknya.

Al menaikkan kedua alisnya, tanpa babibu ia mengendong Ara ala koala dan berjalan menuju ruang inap Gara, disusul kedua orang tua Ara.

Mereka sudah di dalam ruang inap, Gara masih belum siuman, kata dokter 1 jam lagi, Ara tertidur lagi di pangkuan Al, Alby ingin memindahkannya ke atas sofa, Ara malah makin mengeratkan pelukkanya.

Bella pergi mencari makan di kantin, mereka sudah 4 jam belum makan sama sekali, makanya itu ia ingin mencari makanan.

Sudah 1 jam ternyata benar Gara mulai membelakkan matanya perlahan, ia melihat ke sekeliling, tenyata ia berada di rumah sakit, ia sudah menduganya karena mencium aroma obat-obatan.

"Al." panggil Gara ketika melihat Al yang sedang memainkan handphonenya.

"Udah bangun bang?" tanya Al memastikan.

"Udahlah bego, bunda mana?"

"Diluar, paling bentar lagi kesini." jawab Al, Gara mengganguk saja.

"Eh eh kok kaki gua gabisa digerakin Al? gua lumpuh? kaki gua dipotong? huaaaa bundaa." teriak Gara sampai Dirga terbangun dari tidurnya.

ARBY [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang