ARBY 22

566 67 16
                                    

HAPPY READING⚡


Tanggal 11 oktober kalian pada PTS gak si?

Sesuai janjinya kini Langit berada di depan rumah Ara, ia langsung memakirkan motornya di gerbang.

Tak lama satpam rumah Ara membukakan gerbang, dan mempersilahkan masuk.

tok tok tok

"Permisi." ucap Langit sambil mengetuk pintu.

Seseorang membukakan pintu tersebut, nampak wanita paruh baya, mungkin pembantu rumah ini batin Langit.

"Cari siapa den?" tanya wanita paruh baya itu.

"Ara ada bi?" jawab Langit sopan.

Wanita paruh baya mengganguk. "Ada den, tunggu di dalem aja." ucapnya.

Langit mengerti dan langsung duduk di ruang tamu, ia melihat banyak sekali bingkai foto yang terletak di dinding dan meja.

"Bibi panggilin non Ara dulu." ucapnya lalu pergi.

Langit menunggu sambil mengotak atik handphonenya, tak lama Ara datang dengan membawa tas selempang, lucu sekali batin Langit.

"Abang Langit nunggu lama?" tanya Ara penasaran.

Langit menggeleng pelan tersenyum. "Enggak kok, eh iya nyokap bokap lu mana?"

"Papah kerja, kalo bunda di kamar, oh iya Ara belum ijin bunda, bentar ya bang." ucap Ara lalu pergi ke kamar bundanya.

"Bunda.. Ara mau pergi sama bang Langit." teriak Ara sambil mengetuk pintu cepat.

Langit mendengar suara teriakan Ara dari pintu geleng-geleng kelapa eh kepala.

Bella langsung membuka pintu. "Astaghfirullah jangan teriak adek." ucap Bella, Ara menyengir saja.

Bella dan Ara berjalan ke arah ruang tamu, Langit langsung menyalimi punggung tangan Bella.

"Kamu Langit?" tanya Bella menatapnya.

"Iya tante saya Langit." jawab Langit sopan.

Bella nampak berfikir, sepertinya wajah Langit sangat familiar. "Kamu anaknya pak Satra wijaya?" tanya Bella sekali lagi.

Langit cukup terkejut, bagaimana bisa bunda Ara bisa mengetahui nama ayahnya. "Tante kok tau?" tanya Langit penasaran.

"Eh bener? kamu anaknya pak Satra wijaya?" tanya Bella, Langit mengganguk.

"Ayah kamu dulu sahabat Tante sama Om, kamu gak inget? dulu kamu pernah ketemu sama Gara, Al, Ara di danau pink." jelas Bella.

Ara hanya menyimak obrolan mereka berdua.

Langit berfikir apakah benar dulu ia pernah bertemu di danau pink bersama Gara, dan Ara, eh satu lagi, Al?

"Iya tante Langit inget." jawab Langit, Bella pun tersenyum ternyata anak dari sahabatnya ini sudah besar.

"Tuh kan, tante bilang juga apa! kapan-kapan kumpul ya sama Ayah, Bunda mu juga." ucap Bella.

"Hehe iya tante, kalau gitu Langit sama Ara duluan." ucap Langit melerai obrolan mereka.

Ara mengganguk setuju, mereka langsung menyalimi Bella dan pergi ke gerbang lalu menaiki motor.

Bella melihat mereka tersenyum tipis.

ARBY [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang