lima

2.3K 374 69
                                    

Olivia mendengus sebal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Olivia mendengus sebal. Ia ingin pulang bersama Sean, tadinya. Tetapi, pemuda itu tengah bersama gadis yang cukup Olivia kenal sekarang. Bagaimana tak kenal, Olivia sudah hapal sekali dengan gadis yang bernama Aretha itu. Aretha adalah teman satu jurusannya di Kampus. Namun di satu sisi lain, mereka berdua juga bermusuhan. Ya, bermusuhan karena sama-sama menyukai Sean. Bersaing dengan menerapkan opini siapa cepat, dia dapat.

Dan kali ini, Aretha lebih cepat dibanding dirinya.

Lalu, apa yang harus Olivia lakukan? Ia memutuskan memutar otak. Mengerutkan dahi seraya mengetuk-ngetuk dagunya menggunakan telunjuk. Mungkin banyak yang berpikir kenapa Olivia tak langsung mengusirnya saja? Olivia hanya malas berhadapan langsung dengan Aretha. Gadis itu akan playing victim jika ia menghampirinya, dan berakhir Sean menganggap Olivia melakukan yang tidak-tidak terhadap Aretha.

Menyebalkan.

"Oliv!"

Olivia menoleh ke arah sumber suara. Ia dapat melihat teman satu jurusannya—Nicki—menghampirinya. Pemuda itu tersenyum padanya. Nicki terlihat ingin menyampaikan sesuatu yang tak Olivia ketahui apa itu. Nicki langsung menarik napas panjang saat berada di sisi Olivia. Membungkukan diri seperti seseorang yang kelelahan. Agaknya Nicki habis berlari-lari.

"Liv! Kamu dipanggil sama Bu Rita, di perpustakaan." kata Nicki setelah berhasil menetralkan napasnya. Ia berdiri dan sedikit menunduk untuk menatap Olivia yang lebih pendek darinya.

Sementara itu, Olivia mengerutkan dahi bingung. Tak biasanya Bu Rita—sang guru kesiswaan memanggilnya. Padahal Olivia tak melakukan yang aneh-aneh kok hari ini. Dan Olivia ingin bertanya lebih jauh lagi tentang motif Bu Rita memanggilnya, tetapi otaknya tiba-tiba berjalan. Ide lain untuk mendapatkan Sean hari ini muncul, dan mungkin kali ini ia bisa menjahili Aretha tanpa harus bertemu dengannya. Ia manggut-manggut. "Nicki, boleh minjem ponsel lo, ga?"

"Buat apa?" Olivia tak menjawab, namun Nicki memberikan ponselnya dengan sesuka hati. Kapan lagi coba ponselnya disentuh cewek cantik? Terlebih lagi Olivia adalah ehm, gebetannya—yang tak pernah tahu kalau ia suka pada gadis itu.

Dan Olivia mulai mengetik sesuatu di ponsel Nicki. Nicki sendiri tak tahu apa yang Olivia ketik sebab gadis itu sedikit menjauh darinya. Lalu tak butuh waktu lama, Olivia mengembalikan ponsel itu ke pemilik aslinya. Nicki sama sekali tak curiga dengan Olivia, dan langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Sambil menatap Olivia yang tersenyum simpul tanpa alasan.

"Makasih ya, Ki. Sekarang lo boleh pergi, gue mau ke perpustakaan nemuin Bu Rita. Okay? See you!" tutur Olivia segera pergi dari sana tanpa menunggu balasan Nicki. Olivia juga tak ingin lama-lama berduaan bersama Nicki, nanti kalau Sean cemburu kan berabe coy.

Iya, suka-suka Oliv aja deh.

Olivia kini berjalan, bukan menuju ruang perpustakaan--melainkan ke taman yang berada tak jauh dari posisinya. Dimana di sana terdapat Sean sendirian, karena Aretha telah pergi ke perpustakaan. Untuk bertemu Bu Rita sekaligus menggantikan Olivia, pastinya. Jika kalian bertanya, mengapa bisa seperti itu? Maka jawaban yang tepat adalah, semua berkat ponsel Nicki. Yang ia pinjam tadi untuk mengirim pesan pada Aretha bahwa gadis itu dipanggil Bu Rita.

𝐋𝐎𝐂𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang