tujuh belas

1.6K 281 145
                                    

Hari ini hari yang ditunggu-tunggu oleh kebanyakan mahasiswa Actaea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hari yang ditunggu-tunggu oleh kebanyakan mahasiswa Actaea. Ya, hari Sabtu—hari dimana acara pesta Kampus diadakan.

Bintang ikut serta untuk menerangi malam ini. Suasana pun tidak kalah ramai, karena satu-persatu orang berdatangan. Tempat untuk acara kali ini, berada di Restoran mewah yang terletak lumayan jauh dari Kampus. Dengan dilengkapi taman indah yang mengelilingi Restoran tersebut. Tak lupa dilengkapi lampu-lampu yang berdiri di sepanjang taman. Serta yang terakhir, adanya sebuah musik yang menyalurkan suatu rasa ketenangan dan damai.

Seluruh mahasiswa Actaea diundang untuk hadir di acara ini. Aturan busana perempuan adalah dress, dan laki-laki adalah tuxedo. Terlihat seperti acara formal namun sebenarnya tidak sama sekali. Karena acara ini dibuat untuk keseruan saja, dan istirahat dari penat pelajaran Kuliah.

Kemudian, Jane—Varrel menyarankan agar mereka berdelapan pergi ke tempat acara Kampus secara bersama-sama. Dan tentunya mau tidak mau mereka setuju, hanya saja dengan syarat menggunakan dua mobil. Jane bersama kelompoknya, begitu juga Varrel. Dibagian perempuan, ada Laura yang menyetir. Serta dibagian laki-laki, ada Deon yang menyetir. Entah janjian atau hanya kebetulan, keduanya menyetir dengan alasan yang sama,

"Udah lama ga nyetir,"

Kedelapan orang tersebut tampil elegan, meski pihak perempuan merasa sangat gugup sesekali karena ditatap laki-laki tampan. Dan kini, mereka semua tengah memasuki gerbang restoran dan pergi menuju tempat parkir. Memarkirkan kendaraan mereka secara bersebelahan, dan perlahan tapi pasti. Sebelum turun dari mobil dengan bersamaan. Lalu menutup pintu mobil.

Anne menampilkan senyumnya ketika mendapati Bryan yang tengah menatap dirinya kagum. Ia mendadak gugup saat Bryan berjalan mendekatinya. Dan bisa Anne rasakan, kalau tangan pemuda itu bergerak merangkul pinggangnya.

"Rora, you are so pretty tonight.."

Pujian yang diberikan Bryan membuat Anne spontan tersipu malu. Ini pertama kalinya pemuda itu memujinya kembali setelah sekian lama tidak bertemu. Dan juga, pertama kali di saat Bryan tengah menjalani hubungan dengan Serra. Ia menetralkan napasnya, sebisa mungkin menghilangkan rasa gugupnya. Anne kemudian menatap temannya secara bergantian yang telah tampil cantik malam ini.

Di sisi lain, Jane menghampiri Varrel. Ia memeluk pemuda itu sambil tersenyum. Lalu berkata, "Hi, babe! Miss u so much, hahaha.."

"Miss u too,"

"Yaelah, orang-orang kenapa si lucu banget kangen-kangenan. Jadi pengen juga.." ujar Olivia sambil menatap Sean, seolah-olah mengode pemuda itu. Sean sendiri tahu dan peka terhadap hal seperti itu, tetapi dirinya tak ingin ambil pusing. Ia lebih memilih diam seraya membenahi jas hitam—yang digunakan olehnya. Dan tentu saja sikap Sean tersebut membuat Olivia merasa kesal.

Gadis itu mencibir, "Suka sama orang cuek gini amat,"

"Oliv yang sabar, ya. Bentar lagi ga cuek, kok. Iya kan, Sean?" goda Varrel sambil menatap Sean. Tak lupa diiringi kekehan, yang mana membuat Sean membulatkan matanya sebelum menggeleng cepat. Dan itu semua tidak luput dari penglihatan Olivia. Namun sayangnya, gadis itu tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Varrel. Otaknya seperti bertanya-tanya dengan wajah yang kebingungan.

𝐋𝐎𝐂𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang