𝐋𝐎𝐂𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍

delapan

Hari ini hari Minggu. Olivia tidak tahu harus melakukan apa selain tiduran di kamar sambil memandang poto Sean dalam galerinya. Terlebih lagi, Olivia hanya ditemani oleh Anne. Sebab Jane sedang pergi jogging bersama Varrel, sementara Laura pergi ke pet care untuk mengambil Leon—kucingnya yang sudah dua minggu ini dititipkan di sana, untuk dibersihkan. Dan Anne ada di dapur, entah memasak apa tetapi wewangian menusuk ke dalam hidungnya.

Olivia sih, tinggal menunggu dipanggil Anne saja, hehe..

Ia menggeser-geser poto Sean, yang berada di dalam album khusus berjudul 'ga suka balik' alias perasaannya yang tidak dibalas oleh Sean. Namun jika Sean membalas perasaannya, maka album tersebut akan Olivia ubah judulnya menjadi.. entahlah ia belum sempat memikirkan sampai situ. Terhitung ada 5.001 poto Sean yang telah ia kumpulkan dalam waktu dua tahun di dalam album itu. Sebutlah Olivia paparazi, karena dirinya selalu mempotret Sean seperti tak ada kerjaan.

Namun, tidak ada salahnya jika Olivia memposting poto Sean di media sosial, bukan? Toh, semua orang sudah tahu kalau ia menyukai Sean—sang pujaan hatinya.

Gadis itu menyipitkan mata. Melihat-lihat poto Sean yang bagus untuk diposting. Ah, jangan terlalu bagus juga, nanti poto-nya dicuri orang. Tapi, percuma juga.. sejelek apapun potonya, tetap akan dicuri. Tak apa-lah, ia bisa menyuruh Varrel atau Bryan untuk memotret Sean nanti. Atau Olivia sendiri bisa, itu pun kalau ia tidak merasa malas. Duh, enaknya punya orang dalam..

Setelah sepuluh menit memilih-milih, kini Olivia mendapat potonya. Meski sedikit tak rela, tetapi Olivia harus ikhlas. Ia lantas menekan aplikasi twitter. Kemudian memposting poto yang sudah ia pilih tadi. Sejujurnya ia hanya bosan, karena Anne tidak mengajaknya bicara. Dan tak lama, notifikasi masuk ke dalam ponselnya. Ia benar-benar terkejut sebab hanya dalam hitungan menit, like-nya sudah banyak.

Ya, sedikit merasa cemburu juga..

Namun, yang membuat Olivia terkejut, adalah..