dua enam

1.9K 310 131
                                    

Berbeda dengan teman-temannya yang pergi Kuliah, Anne malah berdiam diri di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbeda dengan teman-temannya yang pergi Kuliah, Anne malah berdiam diri di rumah. Bukan tanpa alasan, hanya saja ia melewati jadwal pagi satu-satunya yang ia miliki hari ini—karena Anne telat bangun. Semalam, Anne tidak bisa tidur lebih awal, sebab ia terus-menerus memikirkan Harsa dan Ibunya yang entah kenapa bisa saling mengenal satu sama lain.

Jadi, gadis itu memutuskan untuk duduk di sofa sambil menonton kartun sofia the first di televisi. Dengan beberapa cemilan yang ada di pangkuannya.

Namun saat Anne tengah asik menonton,

Tok! Tok! Tok!

Pintu Apartemen diketuk. Anne spontan menoleh pada sumber suara, ia merasa heran siapa yang datang—sebab jika itu ketiga temannya, mereka akan langsung masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu. Dengan rasa penasaran, Anne pun lantas berdiri. Ia memakai sendal bulu kelinci miliknya, sebelum melangkah menuju pintu. Memutar knop dan membuka..

Oh, Anne seharusnya melihat dulu siapa yang berada di luar sebelum membuka pintu. Ia menghela napas,

Ibunya datang..

"Hadeuh, buka pintu aja lama banget sih." ketus Mama Anne dengan kesal, sambil menenteng tasnya melangkah masuk ke dalam Apartemen. Anne yang melihat hal itu hanya menggelengkan kepala, lalu ia menutup pintunya kembali. Ia kemudian mengikuti Ibunya dari belakang karena Mama Anne berseru, "Ikutin Mama, Anne! Jalannya jangan lama,"

"Dud—Anne, ambilin Mama minum dulu! Kalo bisa yang dingin ya, gerah banget di sini. Panas.. kayak hawa kamu," kalimat itu, membuat Anne menatap sang Ibu. Ia tak mengerti apa yang Ibunya maksud.

"Malah diem. Ayo, tunggu apalagi?!"

"I-iya, Ma. Bentar, Anne ambilin." Gadis itu segera pergi ke dapur. Menyiapkan sebuah minuman untuk Ibunya—air putih, yang akan ia isikan es batu ke dalamnya. Tidak butuh waktu lama, Anne selesai dengan pekerjaannya dan kembali ke ruang tamu dimana Ibunya berada. Ia menaruh gelas tersebut di meja. Kemudian duduk di sofa bersebrangan dengan sang Ibu.

"Anne, yang nonton kartun jelek di TV itu kamu?" tanya Mama Anne yang dibalas anggukan oleh Anne. Meski ia sedikit tak rela kartun sofia the first disebut jelek.

"Matiin,"

Anne mengambil remote televisi, menekan tombol merah yang mana membuat layar besar tersebut berubah menjadi hitam. Ia kemudian menaruh remote itu kembali ke tempat asalnya. "Udah. Mama ngapain ke sini? Ada perlu?"

"Ya. Mama ke sini mau ngomongin Harsa—orang yang kamu tanyain kemarin di chat. Oh, lebih tepatnya orang yang jadi alasan kenapa kontrak itu ada." kalimat Ibu Anne, membuat gadis itu membeku seketika. Ia benar-benar terkejut mengetahui hal yang tidak pernah ia sangka-sangka terjadi. Ini seperti mimpi. Tolong siapa pun tampar Anne, katakan ini semua hanya mimpi.

Jadi selama dua tahun ini.. Harsa adalah orang yang Ibunya maksud—ah, anak dari salah satu teman Ayahnya. Bukan begitu?

Tapi, kenapa harus Harsa?

𝐋𝐎𝐂𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang