enam

2.1K 350 84
                                    

"Keren banget gila, sampe masuk akun gosip, coy!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keren banget gila, sampe masuk akun gosip, coy!"

Sean berseru membuat Deon menggeleng sebagai tanggapan. Mereka berempat—barisan pria, kini berada di kantin. Untuk sekedar mengisi perut yang lapar. Namun malah berakhir bergosip ria tentang Deon dan Laura yang masuk berita akun gosip Actaea. Memang agak ngeri untuk dilihat, karena pemilik akun tersebut terkesan mengumbar privasi orang. Tetapi jika hidup tanpa gosip, maka tidak akan ada pembicaraan yang serius di dunia ini.

Iya serius, serius mengurusi hidup orang lain. Tidak, tidak, bercanda.

"Soon lu sama Olivia yang masuk akun gosip, soalnya gue udah." ucap Varrel enteng sekaligus mendoakan agar Olivia dan Sean dapat mengubah status mereka menjadi pacaran. Meski sepertinya sedikit mustahil untuk terjadi. Tapi tak apa, doa orang baik selalu dikabulkan, bukan?

"Dih?! Engga-engga! Ga mau, amit-amit gue sama si kutu kupret pacaran! Yang ada gue kesiksa mulu tiap hari gara-gara diapelin mulu. Ih geli," Sean bergidik ngeri ketika membayangkan betapa menyiksanya ia apabila menjadi kekasih Olivia. Maka dari itu, Sean memilih untuk tak pernah jatuh hati pada Olivia. Ia harus mencari gadis lain agar Olivia menjauh. Atau resikonya ia akan mati sia-sia karena lelah disiksa Olivia.

Deon tersenyum miring. "Hati-hati, jilat ludah sendiri."

"Say it louder, bro!" seru Bryan menimpali ketiganya. Ia meneguk segelas es jeruk dingin yang baru dibeli olehnya. Bryan merasa senang sekali hari ini, dimulai dari menyebarnya berita Deon dan Laura yang dalam masa pendekatan, lalu tentang Sean yang selalu berusaha mati-matian agar Olivia menjauh, dan ehm—semalam, merupakan alasan utama mengapa Bryan tersenyum cerah saat ini.

Varrel yang merasakan keanehan pada Bryan langsung bertanya, "Yan! Lo kenapa hari ini? Senyum-senyum sendiri, ga jelas lagi. Udah kayak cewek aja."

"Bener tuh kata Varrel. Kesurupan, lo?" celetuk Sean membuat Bryan menatapnya tajam. Sementara Sean hanya memutar bola matanya malas. Ia menyilangkan kedua tangan di dadanya. "Cerita kali, ga asik banget diem-diem!" titah Sean pada Bryan yang hanya dibalas kekehan kecil oleh pemuda itu. So kalem, pikirnya.

"Jangan bilang, lo masuk lingkaran Varrel? Alias udah ganti status?"

Mata Bryan langsung berbinar saat itu juga. Ia lantas merangkul Deon yang berada di sisinya. Kemudian berseru bangga, "Lo cenayang, ya? Padahal gue belom kasih tau siapa-siapa, tapi lo udah tau duluan aja. Fix sih, lo cenayang. Ntar kalo cewek gue marah terus gue gatau marahnya kenapa, gue tanya lo, ya! Dapet dukun gratis ini, huhuy! Sini ayang, peluk dulu, muach.."

"Jijik anjing gay!" teriak Deon mendorong Bryan menjauh.

Sean tertawa terbahak-bahak. "Deon kalo udah ga kuat, angkat tangan ya. Gue tau lo tertekan banget temenan sama Bryan, hahahaha.." ucapnya sambil menghapus air matanya yang keluar karena tertawa.

Mendengar pernyataan Bryan dan Deon, Varrel terdiam. Bukan, bukannya ia tidak senang karena Bryan mengubah statusnya, tetapi Varrel hanya bingung. Ia bingung akan sesuatu, sesuatu yang melenceng dari kebiasaan Bryan selama dua tahun pria itu berteman dengannya. Varrel berdeham, sebelum bertanya sambil menatap Bryan penasaran. "Yan, serius ga ada yang tau? Bahkan Anne, sahabat lo sendiri juga gatau?"

𝐋𝐎𝐂𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang