19. Petak umpet

1.6K 183 19
                                    

{ Kalo ketemu part ini di skip aja dulu, silahkan dibaca dari part 18 nya. Kalo yang udah baca part 18 ya gapapa baca yang part 19. Terimakasih, maaf juga ya soalnya aku salah taruh part, malah jadi part 19 duluan 🙏🏻}

Sore hari ini Naresh dan teman temannya memutuskan untuk berkumpul sebentar dirumah Raga. Mereka memang selalu seperti ini dari dulu, ketika bosan dirumah atau ingin berkumpul, pasti rumah Raga yang selalu dituju.

"Si Alka daritadi fokus banget ke handphone, udah ada pacar ya lo?" Tanya Kenzie dengan tatapan mengintimidasi.

"Cie abang Alka udah punya pacar," ledek Raga seraya menggoda Alka.

"Terbuka juga hati nya buat punya pacar," ucap Arjuna seraya mendorong bahu Alka pelan.

Alka hanya menghela napas jengah melihat teman temannya yang selalu saja mengira dirinya mempunyai pacar.

"Bukan."

"Punya pacar apa Ka, biar bisa ngerasain jatuh cinta. Jangan terlalu dingin banget, biar cewe cewe yang mau deket sama lo gak bakal takut," ucap Kenzie sambil memainkan game.

Alka merebahkan tubuhnya di kasur Kenzie sambil memejamkan matanya. Ia juga ingin tau rasanya jatuh cinta itu seperti apa, tapi masalahnya belum ada satu pun perempuan yang dapat meluluhkan hatinya saat ini.

"Gue cabut duluan mau ketemu orang," ucap Alka sambil menepuk bahu temannya satu persatu.

"Hati hati lo," ucap Naresh sambil menepuk bahu Alka dua kali.

Alka mengangguk, lalu berjalan keluar dari kamar Raga dan mengambil motornya digarasi. Memutar kunci motor lalu menjalankan nya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai ketempat yang ingin ia tuju.

Setelah sampai, Ia memarkirkan motornya lalu turun sambil melihat sekeliling rumah yang sudah lama tak ia datangi. Rumah ini masih sama seperti dulu. Gerbang yang menjulang tinggi, rumput rumput dihalaman yang masih hijau, serta cat rumah yang masih berwarna abu abu tanpa diubah sedikitpun. Ia berdiri didepan pintu lalu mengetuknya hingga menampilkan seorang laki-laki yang keluar mengenakan kaus oblong.

"My bro Alka," ucapnya sambil memeluk Alka.

"Masuk dulu Ka," ajak cowo itu sambil berjalan lebih dulu kedalam rumah.

Alka mendudukkan dirinya di sofa sebelum memulai pertanyaan.

"Apa kabar Sky?" Tanyanya dengan tersenyum kecil melihat sahabat lamanya kembali datang.

"Baik, lo gimana disini?" Tanyanya dengan raut wajah senang.

"Baik gue."

"Kenapa lo dateng kesini?" Tanya Alka dengan heran.

"Keadaan buat dia mulai rumit Ka. Dia butuh gue," ucap Sky dengan sedikit sedih.

"Lo mau nunjukkin diri sekarang?" Tanya Alka sambil mengangkat satu alisnya.

Sky tersenyum, lalu menggeleng.

"Bukan sekarang Ka," Jawabnya pada Alka.

Alka kembali dibuat kesal oleh temannya ini, mau sampai kapan kaya gini terus?

"Terus lo mau ngapain?" Ucapnya dengan sedikit geram.

"Mau kasih surat," ucap Sky seraya menunjukkan sebuah kertas.

"Sky, lebih baik lo nunjukkin diri secara langsung daripada ngasih surat yang bikin Senja bingung. Dia udah cukup bingung sama gue, dia juga bingung sama Naresh, ditambah lagi dengan lo yang kaya gini," ucap Alka sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.

SENJALUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang