Siang hari ini sepulang sekolah Regan dan kedua temannya berkumpul diwarung belakang sekolah. Ada Abian yang sedang sibuk bermain game, ada Pandu yang daritadi sibuk makan gorengan, sedangkan Regan hanya menelengkupkan wajah nya dibawah meja.
"Yaelah kalah kan, lo sih Pan," ucap Abian menggerutu kesal karena kalah main game.
"Mata lo gara gara gue, enak aja daritadi gue cuma makan gorengan malah disalahin," ucapnya seraya menggeplak kepala Abian.
Abian mengalihkan perhatiannya menjadi menatap Regan yang terlihat tak semangat hari ini. Ia menoleh ke arah Pandu lalu menunjuk Regan menggunakan dagu nya. Pandu yang melihat itu langsung menoleh ke arah Regan, ia mengerutkan dahi nya bingung, temannya ini kenapa?
"Yaelah galau lo?" Tanya Abian dengan menepuk pundak Regan.
Regan mengangkat kepalanya lalu menggeleng menjawab pertanyaan Abian.
"Yaelah bos ada apa gerangan si kawan?" ucap Pandu dengan sedikit terkekeh.
"Tau lo bos kaya cewe aja. Apa tuh kalo cewe cewe bilang? Oh iya badmood," ucap Abian dengan menganggukan kepalanya.
"Jangan panggil bos, panggil Regan aja kenapa sih," ucapnya seraya menelengkupkan kembali wajahnya dibawah meja.
"Sekali sekali mengenang panggilan masalalu. Lo gak kangen apa dipanggil bos?" ucapnya sambil tersenyum menatap langit.
"Bener tuh," ucap Pandu seraya menepuk bahu Regan.
Regan hanya bisa tersenyum kecil mendengarnya. Ia juga rindu panggilan itu, namun sekarang keadaan nya berbeda.
"Eh gue denger denger waktu itu katanya lo dihajar sama cewe Gan?" tanya Abian dengan memasang wajah penasaran.
"Iya Gan gue juga denger beritanya. Lo serius? Dihajar sama cewe? Lo kalah Gan?" Tanyanya dengan nada setengah tak percaya.
Regan menoleh lalu mengangguk singkat. Ia kembali mengingat kejadian itu, ah rasanya benar benar malu jika di ingat kembali.
"KOK BISA?" Teriak Abian tak percaya menatap Regan.
"Tuh cewe bukan sembarang cewe kalo lo pada mau tau. Gue juga heran, biasanya cewe kalo ketemu gue pasti selalu nempel nempel atau gak menjauh karena takut, tapi dia nggak. Baru kali ini gue ketemu cewe kaya dia," ucap Regan sembari mengingat ingat kejadian waktu itu.
"Gila sih tuh cewe keren banget. Namanya siapa bos?" Tanya Abian dengan rasa penasaran.
"Senja Keysandra Abirunika," jawabnya dengan malas menyebutkan nama Senja.
"Namanya cantik banget, pasti orangnya cantik ya?" Tanya Pandu mencoba membayangkan wajah Senja.
Regan yang melihat itu hanya bisa memutar bola matanya malas, ogah banget dia ngakuin kalo Senja tuh cantik.
"Dih cantik apa nya, orang kaya bebek abis kecebur got kok," ucap Regan dengan memasang wajah malas.
"Anak mana dah tuh cewe?" Tanya Abian menatap Regan.
"Lentera Bangsa." Jawabnya.
"Yah sayang banget sekolah musuh," ucap Abian seraya menghela napasnya.
"Ayo kesana, gue mau liat orangnya yang mana. Lagian anak Lentera Bangsa jam segini paling baru pulang, siapa tau ketemu tuh cewe Gan," ucap Pandu dengan semangat mengajak temannya.
"Ogah ah, males gue," ucapnya menolak ajakan Pandu.
"Yaelah buruan apa," ucap Pandu seraya menarik tangan Regan dan juga Abian agar mau kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJALUKA
Teen FictionPerempuan yang mampu berjalan dikaki yang hampir lumpuh. Perempuan yang mampu berlari dijalan yang mulai terlihat buntu. Perempuan yang mampu bangkit setelah tubuh sempat rubuh. Senja namanya. Perempuan yang punya banyak warna sebelum badai itu data...