Happy reading guys
Semua orang menghadiri pemakaman kedua orang Acha, suara tangis gadis itu masih terdengar sampai saat ini.
Aufa yang selalu di sisi acha untuk menguatkan acha di sana.
Tangan aufa mengelus punggung acha "ikhlasin ya Cha , Lo bisa kok doain mereka terus yah" aufa mendengar Sahabat nya yang masih menangis berusaha untuk menenangkan nya.
Perlahan lahan semua orang pergi meninggalkan tempat itu,gadis itu yang masih menangis dan memeluk batu nisan milik orang tua nya.
"Cha ayok pulang dulu" ajak aufa sambil mengelus punggung acha
Acha menggelengkan kepalanya "enggak , acha masih mau disini" jawab acha dengan suasa serak nya
"chaa pliss kita balik dulu nanti kita kesini lagi nanti ya?jangan kayak gini nanti mereka gak tenang disana Cha" Ujar aufa agar acha mau ikut pulang
"Tapi fa mama sama papa disini , Acha harus jagain mereka , mereka nanti nyariin acha"ucap acha dengan tangisan nya yang masih terdengar
Tangan kedua aufa memegang pundak acha "Cha, dengerin gue ya"
"Mereka udah bahagia disana Cha , kalau lo nangis nangisan terus kayak gini nanti mereka ikut sedih"ujar aufa sambil mengusap air matanya
"TAPI KENAPA MEREKA NINGGALIN ACHA???KENAPA FA????KENAPA???ACHA MASIH BUTUH MEREKA FA!!!" teriak histeris acha
Aufa menarik acha dalam pelukannya mencoba menenangkan sahabat nya itu , Aufa tak pernah melihat gadis itu sekacau ini.
Tangan aufa menggapai kepala acha dan membelainya "kita pulang dulu ya, nanti kesini lagi" ujar aufa yang merasa acha mulai tenang dalam pelukannya
Balasan anggukan dari acha "umm...iya nanti sering sering ke sini ya"
Acha memandang sedu ke arah makam kedua orang tua nya.
"Mama , papa acha pulang dulu ya nanti acha kesini lagi ma pa"
"mama acha bakal kangen sama pelukkan mama , bakal kangen sama suara mama ,kangen sama senyum mama....."
"buat papa... acha bakal kangen kalo papa ngajakin acha joging bareng,bakal kangen sama nasehat papa,kangen ngopi bareng bareng.....jagain mama disana yah pa,acha disini belajar buat kuat pa ma" ucap acha dengan mata yang berkaca-kaca.
Tangan Aufa terulur memegang pundak acha"udah yuk"
Malam ini aufa menginap dirumah acha , dia takut sahabatnya kenapa-napa
Acha yang menjadi diam sejak kembali dari pemakaman kedua orang tua nya , aufa berfikir untuk menghibur nya
"Cha...Cha..udah dong jangan diem aja gitu,mending main sini sama gue yuk" ajak aufa dengan mengelus pundak acha
Acha gelengan pelan "enggak fa,Acha lagi gak mood main, acha mau ke kamar dulu aja ya"ujar acha lalu melenggang pergi
Helaan nafas panjang aufa yang melihat acha dalam keadaan seperti ini , gadis yang selalu tersenyum dan tak pernah menangis namun sekarang.
1 Minggu acha tak masuk sekolah , Aufa hanya sendiri saat di sekolah.
"eh iya tumben si dedek cantik acha gak pernah kelihatan ya??"ucap daniel dengan mata nya yang melirik ke arah rafael
Rafael hanya memutar bola matanya,lalu pergi meninggalkan teman nya disana
Disisi lain seorang Bryan yang selalu bertanya tanya dalam pikiran nya tenang gadis itu kenapa tak kunjung kelihatan
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos dingin [On Going]
Teen Fiction⚠️ DILARANG KERAS BAGI PLAGIAT ⚠️ [18+] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Claudia Cantika anak dari Arya Adi Wiguna seorang pengusaha yang terkenal,dia gadis yang ramah dan mudah tersenyum, namun takdir hidup nya tak seindah apa yang dia bayangkan Kecela...