ketos dingin - part 23

2.9K 74 2
                                    




Happy reading


Setelah dari rumah sakit acha untuk sementara harus memakai kursi roda,acha terlihat cemberut sedari tadi keluar dari rumah sakit

"Fa?"panggil acha dengan raut wajah lesu

"Iya cha?kenapa lo butuh sesuatu ? "

Acha menggelengkan kepalanya"acha pengen sekolah fa,acha gak mau pakek kursi roda gini "

"Cha dokter tadi bilang apa? Lo disuruh sementara aja kok pakek kursi roda ini gak lama lagi lo bakal jalan kayak biasanya ya,udah jangan sedih gitu, dan gue sementara bakal tinggal di rumah lo ya jagain lo juga "

"Maaf ya fa...acha ngerepotin aufa terus, hikss....hikss..."

Aufa jongkok di depan acha" cha gue sahabat lo dari kecil kan? gue juga udah anggap lo sebagai saudara sendiri,udah ya jangan nangis cha "

acha tersenyum tipis" makasih aufa......"

Di sisi lain bryan memasuki kelas Acha sambil berteriak " dedek ACHA"

Sontak membuat siswa di dalam kelas menoleh" acha gak masuk hari ini kak " ucapnya ketua kelas

"Kemana? Ada apa acha gak masuk ?" tanya bryan sambil mendekati ketua kelas, tak lama di susul dengan rafael " ACHA " teriak rafael keras hingga menggema di ruang

1 detik

2 detik

Hening sesaat semua menatap ke arah rafael, bryan lalu memecahkan keheningan dengan suaranya yang tegas" gue tanya sekali lagi acha kenapa?"

" Aufa cuma bilang izin gitu aja kak "

rafael mengerutkan kening " ada apa ya" tanya nya dalam hati

aufa mengetuk pintu kamar acha "sarapan cha" ucap aufa sambil membawa nampan

"Ah, sarapannya kok bubur? acha pengen pedes fa "

" Udah makan dulu ini, nanti gw gofood seblak deh"acha hanya menggelengkan kepalanya

" Gamau iss, sekarang aja "

ACHAAAAAA

Suara rafael menggema di rumah acha, membuat acha dan aufa hening

rafael perlahan berjalan menuju bilik tempat tidur acha, dia menatap acha tak berkedip" acha? " Lirih rafael

"Kak Rafael? ngapain ada disini? " tanya acha

Aufa memutar bola matanya" CK, ngapain lo kesini? Gengsi lo udh ilang? Baru sadar? "

" Sorry fa "

Rafael berdalih menatap acha "Lo sakit?"

Acha tersenyum manis" enggak kak, cuma kena beling aja kemarin "

Rafael berlari ke arah acha dan memeluknya "h huwa hiks acha kok bisa kena beling sih, hiks gue khawatir sama lo hiks " tangis rafael pecah dia memeluk erat acha sambil menangis, acha tertegun melihat sikap rafael " Kak rafael nangis? "batin acha

Aufa memutar bola matanya dengan engan " drama di mulai " ucap dalam hati

"Kakak nangis?"

Rafael menggelengkan kepala sambil menenggelamkan wajahnya di leher acha "hikss hiks "acha tersenyum manis, tangannya terulur mengelus punggung rafael dengan lembut "cup cup cup kak, acha baik baik aja kok ya. udah kak rafael gak bole nangis"

Rafael kembali menatap acha sambil sesenggukan , lalu menganggukkan kepala

"Kak rafael bisa nangis juga ya? hihihi " ucap acha sambil terkekeh, rafael yang tak sadar mengapa dia tiba-tiba emosional seperti ini

Dengan cepat rafael membenarkan dirinya "sorry, gue terbawa suasana aja " ucapnya dengan membuang muka

"Hihihi, kak Rafael lucu deh "

"Apaan sih"

bi ija datang membawa nampan "misi non, bibi bawain ini buat masnya non "

"Makasih ya bi "

Bi ija lalu meninggalkan mereka, hening sesaat di dalam ruangan

"Emm, di makan dulu kak "acha sambil menyodorkan camilan di nampan tadi

" Makasih "

Aufa datang sambil membawa beberapa obat salep dan perban dari dokter "cha , gue ganti dulu perbannya "

mata rafael melebar saat melihat luka di kaki acha, rafael berganti menatap acha tajam

"Anjir bau bau pdkt nih kayak nya, gitu dulu nolak temen gw mati-matian sekarang? Ngemis deh "batin aufa

"AWW "lirih acha, membuat rafael sontak berdiri dan menatap tajam aufa

"Lo bisa ngobatin gak sih? pelan-pelan, itu  kaki orang bukan kaki lo "ucap rafael dingin

"Bacot lo"

Rafael mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang, aufa tak acuh masih sibuk dengan kaki acha .

"Obati dia " ucap rafael saat kembali lagi ke kamar acha

Sontak aufa dan acha menoleh bersamaan

"Kak? "tanya acha dengan bingung

" Biar dokter langsung aja yang obati "

"Rafael nih ngeselin, orang ada gw yang ngobatin malah manggil dokter "batin aufa

"Gue balik dulu, nanti gue kesini lagi "ucap rafael lalu melenggang pergi

Di sekolah teman - teman rafael mencarinya "mana rafael? Kagak keliatan batang hidungnya "

erick pusing mencari temannya itu, dia memutuskan untuk menemui kekasihnya saja"gue cabut dulu"

"Kemana lo?"tanya daniel

"Ketemu cewek gue lah"

Daniel dan bryan saling tatap-tatapan" buset , sejak kapan lo punya cewek ? "

" Belum lama ini sih gue jadian, udah gue cabut dulu"

"LEMES PREN KELAMAAN JOMBLO "ujar daniel sambil dengan posisi tidur di lantai

" Noh adek kelas banyak, Pepet aja sih "

"Iya juga sih" gumam daniel

Berhari hari berlalu acha lama tidak masuk ke sekolah, rafael pun juga sering mengunjunginya saat dia sakit

Aufa kembali membawa acha ke rumah sakit untuk memeriksakan lukanya

"Acha gak sabar jalan lagi fa"

"Iya cha, semoga dokter udah bolehin lo jalan ya"

Rafael hari ini sangat kesal karna tidak bisa ikut mengantar acha ke rumah sakit, ia ada pertandingan basket besok. Sebagai ketua tim dia harus melatih tim - tim nya sebelum hari h











TBC

Hay guys

Makasih ya buat yang udah support dan kasih aku vote

Makasih juga udah mau mampir baca cerita aku

Semoga suka ya ❤️❤️❤️

Dan sebelum nya maaf kalo ada salah kata

Segitu dulu ya ceritanya

Ketemu di up selanjutnya lagi ya....🥰🥰🥰😍😍❤️❤️❤️

Ketos dingin [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang