ketos dingin - part 11

4K 105 0
                                    









🌼🌼🌼






Happy reading








Sepanjang jalan acha hanya diem dan menatap ke luar jendela mobil,tak ada yang memulai membicaan hanya hening yang ada di sana

Rafael hanya fokus untuk menyetir mobilnya,dia juga tak berminat untuk berbicara sepatah kata apapun

Acha lalu mengalihkan pandangannya ke arah rafael"kak kita mau kemana?"

Rafael tetap diam tak menjawab

"Iss Kaka,Acha tuh ngajak ngomong Kaka,jangan diem aja"protes acha sambil menggoyangkan-nggoyangkan lengan rafael

Rafael mengerutkan keningnya"diem"

"Gak ,acha gak mau diem kalo Kaka gak jawab pertanyaan Acha"

Rafael menepis tangan acha dengan kasar"GAK USAH KAYAK ANAK KECIL BISA GAK?"nada tinggi dari rafael sontak membuat acha kaget

Acha hanya diam dan menundukkan kepalanya"maaf"

"Dada acha sakit ya tuhan"batin acha sambil menahan rasa sakitnya

Acha mendongkrakkan kepalanya dan kembali menatap rafael"kak berhenti bentar kak"

Rafael pun menghentikan mobilnya,dia mengerutkan keningnya saat acha tiba-tiba keluar dari mobilnya"ngapain?"

"Kak ,acha gak bisa ikut Kaka sekarang, tiba-tiba acha inget kalo ada urusan"ucap acha yang menahan rasa sakitnya dengan senyuman

"Gak,masuk"tegas rafael

Acha menggelengkan kepalanya dengan cepat dan berlari menjauhi mobil rafael,namun rafael turun dari mobilnya dan buru-buru mengejarnya

"Ck , sial"umpat rafael sambil berlari mengejar acha

Saat tak berselang lama acha jatuh tak sadarkan diri membuat rafael semakin khawatir

Rafael meletakkan kepala acha di pahanya sebagai bantalan"Acha???Cha???lo kenapa achaa???bangunnn??"

Tak mendapat respon apapun dari acha,Rafael langsung menggendong acha ala bridal style dan meletakkan acha di belakang

"Cha lo kenapa sih"ucap rafael sambil menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi

"Apa gara-gara gue ya?"batin rafael

Rafael mengambil ponselnya"datang ke apartemen saya sekarang"ucap rafael tanpa mendengar jawaban dari dokter langsung melemparkan ponselnya begitu saja

sampai di apartemen pribadi miliknya "Periksa dia"ucap rafael

"Baik, silahkan tuan keluar dulu,biar saya periksa pasiennya"

Rafael menarik kerah baju milik dokter "jangan memerintah saya,lebih baik anda cepat periksa dia"

Dokter itu gemetaran seluruh badannya"maaf tuan"

"Ck"rafael mendorong dokter itu sehingga hampir jatuh ke lantai

Rafael tak meninggalkan kamar itu,dia malah duduk di sofa kamar itu dan terus memperhatikan dokter itu saat memeriksa acha

Saat dokter ingin membuka kancing baju milik Acha

Rafael berdiri dan menatap tajam"berhenti,ganti dokter wanita"

Dokter hanya pasrah dan mengangguk"baik tuan"

Entah mengapa rafael sangat tak suka jika acha di sentuh oleh lelaki lain,dia merasakan aneh pada dirinya sendiri

Ketos dingin [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang