ketos dingin - part 24

3K 69 1
                                    



Happy reading


4 hari kemudian

Hari pertandingan basket tiba, tim rafael sudah siap di lapangan namun rafael belum juga datang entah tidak ada yang tau dia kemana

Acha , Aufa dan Sintia berada di sana untuk menyaksikan pertandingan, mereka semua sedang menunggu kehadiran rafael. Tanpa adanya kapten pertandingan akan menegangkan

"Aufa , sintia. Acha mau ke toilet dulu ya? "ucap acha segera berlari meninggalkan lapangan, acha berlari menyusuri koridor. Ia mencari keberadaan rafael yang entah kemana

"Kak Rafael kemana sih? dia gak ikut pertandingan apa gimana? acha kan sempet sempetin buat lihat kak rafael tanding ih...."

"Acha telfon aja kali ya "Acha meraih ponselnya di saku

Suara ponsel rafael terdengar di telinga Acha " ini kan.....acha harus ikutin suara ponsel kak rafael"

Acha terus menelpon ponsel rafael agar tau keberadaannya, namun dia sampai menuju tangga ke atap sekolah " masak kak rafael di sini? coba cek aja deh "

"KAK RAFAELLL " teriak acha. Terlihat rafael duduk sambil menghisap rokok, acha berlari mendekati rafael lalu menepis puntung rokok itu

"AWWW "

Tak sengaja jari acha terkana Putung rokok "kak? kak rafael ngapain di sini? Kaka gak ikut pertandingan ?"

Rafael hanya tetap diam seolah tak mendengar ucapan acha , sambil ia menarik pergelangan tangan acha

"Kak lihat temen Kaka semua nungguin di lapangan, kak rafael mau sekolah kita jadi jelek namanya? enggak kan? ayo kak buruan acha mau lihat Kaka kalahin mereka " Acha berusaha menarik lengan rafael namun nihil dia tak bergerak sekali pun

"Gue gak ikut "

"Kenapa?"

"Males "ucap rafael sambil kembali duduk , Acha yang kesal langsung mencubit nya

"Ssshh....sakit Cha "

"Mangkanya Kak rafael harus ikut ya, biar menang"

"Emm, apa gini aja kalo kak rafael menang acha bakal menjauh dari kak rafael dan gak bakal gangguin lagi, kalo kak rafael kalah acha bakal tetep kejar kak rafael sampe luluh gimana ? "acha membuat kesepakatan yang jelas jelas rafael akan menang, rafael tak pernah kalah dalam basket maupun

rafael tersenyum sinis dan memasukkan tangannya ke dalam saku, lalu berjalan mendekati acha "oh jadi mau main kesepakatan kayak gini? oke, tapi kalo gue menang lo bakal jadi cewek gue dan kalo gue kalah lo tetep bakal jadi cewek gue "

Acha terdiam sejenak " kak rafael bercanda ya? udah lah acha gak bakal baperan lagi kok , udah siap ngerasain sesakit apapun saat nanti acha nge-jauhin kak Rafael " ucap acha sedu

rafael memeluk tubuh mungil acha dengan erat "maaf cha, sebenernya gue juga suka sama lo, cuma ke pendem sama gengsi aja jadi ya....sorry ya "

Air mata acha mengalir, dia masih tak percaya dengan ucapan rafael barusan"hikss...Kak rafael gak bohongan kan? enggak lagi ngerjain acha kan ? "

rafael menangkup kedua pipi acha "enggak cha gue serius. Maafin gue ya, tapi kasih kesempatan gue buat bikin lo bahagia ya ? "

Acha menganggukkan kepala

"Makasih cha, yaudah ayo gue mau menang pertandingan "ucap rafael seraya manarik tangan acha

Mereka berjalan cepat menuju tempat pertandingan, saat sudah sampai pertandingan baru saja di mulai namun musuh dari sekolah lain sudah mendapatkan skor sementara dari sekolah rafael belum mendapatkan skor sama sekali.

"Semangat kak, acha bakal lihat Kaka dari sana" bisik acha

" Woi lama banget lo ke toilet ? panggilan alam ? " tanya aufa curiga

" Heheh iya "

rafael pun masuk dalam pertandingan " sorry bro "

Rafael menggiling bola dengan sangat lihai, dia sangat cepat menghindari lawan.

Hingga akhirnya lawan rafael mengepungnya dengan berfikir cepat rafael langsung menembak bola ke arah ring, dan skor untuk rafael

"Kak rafael semangat kak , ayo kak.....wuuuuu "teriakkan para siswa menyemangati rafael

" KAK RAFAEL SEMANGAT......"

rafael berhasil menyalip skor lawan, tim rafael sangat percaya diri sekarang

"Wow...Kaka rafael menang, sekolah kita menang wuuuuu "

"Cha, gue sama sintia mau samperin ayang dulu ya...." ucap aufa sambil terkekeh , acha hanya menjawab anggukan

Terdengar banyak suara tepuk tangan menggema di sana, acha berdiri dan tersenyum manis ke arah rafael

Selly yang melihat itu geram dan menyeret acha secara kasar " ikut gue "

"Kak ada apa ya? tolong lepasin kak "

Selly tak sendiri dia bersama temannya membawa acha ke toilet " heh, lo cewek gatel ngapain lo senyum senyum ke rafael? lo gatel jangan ke pacar orang "ucap selly dengan nada tinggi

acha tertegun " pacar kak rafael? "batin acha

Selly memberi isyarat pada temannya" habisin dia "

"Kak.....jangan kak "

rafael menatap bingung saat tidak melihat keberadaan acha " acha kemana? bukannya sama kalian ya tadi ? "

"Acha di tempat kita duduk tadi kok kak, tenang gak ilang kok "

"MANA " ucap rafael nada meninggi

"Iss itu, loh. Acha tadi disitu kan sin? "

Sintia dan aufa celingak-celinguk " itu tas nya masih disitu loh, anaknya kemana? "

"Ck " rafael berlari menuju bangku yang di tempati acha

"Maaf, lihat cewek ini disini gak tadi? "tanya aufa kepada seorang siswi yang tak jauh dari tempat ia berdiri.

"Tadi dia di bawa selly sama temannya "

rafael mengepalkan tangannya , rahangnya mengeras " kemana ? "

"Kurang tau saya "

"Yaudah kak, terima kasih ya "

Aufa , Sintia dan Rafael juga teman-temannya mencari acha menyelusuri semua tempat sekitar

"Gimana ketemu gak ? "

"Enggak"

rafael terduduk di lantai "acha kemana sih, awas kalo Selly ngelakuin macem - macem . Gw sendiri yang bakal turun tangan! " Ucap rafael dalam hati

ARGHHHHHH

Sontak semua terkejut "ACHA ? Suaranya acha itu "

" toilet raf "pekik daniel

"Lo ngapain acha? Mati lo di tangan rafael " ucap daniel pada Selly dan temannya yang langsung berjalan mundur

"ACHA " pekik rafael saat menghampiri toilet




















TBC

Makasih ya udah mau mampir baca

Makasih juga yang udah vote dan komen ya

Maaf kalo ada kesalahan

Ketemu di up selanjutnya ❤️❤️😍😍😍🥰🥰🥰🥰

Ketos dingin [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang