•••••
Malam ini acha menyuruh semua teman - temannya untuk datang ke rumah nya untuk mengadakan pesta kecil-kecilan untuk menyambut teman lamanya yang baru kembali
"Cha lo tadi siang kemana tuh sama rafael?hayo ? "goda aufa
Acha membelalakkan matanya "eh eh kok kamu tau fa ? "
"Ya tau lah tadi siang tuh gue balik ke rumah lo, balikin buku yang gue pinjem kemarin. Terus gue tanya ke bi ija katanya lo lagi keluar sama rafael "
Wajah acha berubah menjadi merah" hehehe, kak rafael ngajak makan eskrim. ya jadi acha mau mau aja dong"
"Waduh acha udah punya ayang ? " Saut yeon sambil memainkan alisnya
Aufa menyandarkan kepalanya pada bahu Sintia "LEMES BESTIH GAK PUNYA AYANGGGG-!!"
Acha dan temannya semua tertawa melihat tingkah aufa yang konyol. Lalu sintia pun mengikuti aufa "LEMES UDAH PUNYA AYANG TAPI GAK DI PERHATIIN BESTIH"
Semua nya diam seketika " loh sintia udah punya ayang? siapa sin ? kok lo gak cerita-cerita ke kita nih ? "tanya nya acha dan aufa dengan heboh
"Hehehe iya lupa, gue baru baru ini deket sama kak erick. Dan dia akhirnya nembak gue gak nyangka juga heheh...."jawab nya sintia dengan terkekeh
"Ya ampun serius lo sin gak bercanda, gila si lo bisa dapetin kak Erick yang paling populer itu. Padahal kan muka lo biasa aja, melet kak erick ya lo ? " Ucap aufa
Sontak Sintia melempar bantal yang ada di sofa" sialan lo fa, durhaka banget tuh mulut ya. Orang cantik gini gw"
"Tapi kak elzein juga beberapa bulan terakhir ini selalu ngechat gue guys, gila sih dia tuh ya nyepam mulu. Kan biasanya dia tuh keliatan dingin banget di sekolah " ucapan Aufa sekali lagi membuat acha dan Sintia tak percaya
"Astaga tanda-tanda nih kak elzein haha...,PJ ya jangan lupa fa acha tunggu"
Yeon dan lairen tersenyum melihat kelakuan mereka bertiga heboh sekali, tiba-tiba acha merasakan lelah keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya.
Acha lupa untuk meminum obatnya sore ini, dia buru-buru pergi ke kamar dan menguncinya
"Acha mau kemana tuh ? muka nya juga agak pucet loh tadi " ucap yeon yang terus menatap ke arah kamar acha
Aufa dan sintia lalu terdiam
"Yang bener lo? mungkin lagi ada urusan, tunggu aja dia turun" elak aufa
Acha sedang berada di kamar mandi di dalam kamarnya, pemasokan nafas mulai berkurang membuatnya sulit untuk bernafas. Tangan nya terulur memegang dadanya yang terasa sakit seperti di tusuk pisau berkali-kali
Acha berusaha untuk pelan - pelan mengontrol nafasnya dan menenangkan dirinya
Dia duduk di atas bilik tempat tidurnya sambil mencari obat "Acha harus kuat gak boleh lemah gara-gara gini doang ayo acha bisa....."ucapnya dengan air mata yang menetes dari mata indahnya
10 menit kemudian
acha merasa membaik, dia turun kembali menemui temannya yang masih di bawah " maaf ya acha tadi lupa matiin air kamar mandi di kamar acha, untung gak banjir"ucap acha dengan canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal
Aufa menatap acha dengan ragu, karna dia tau sifat dan sikap acha dengan baik"gue tau acha lagi berbohong"batin aufa
"Ohhh syukurlah kalo gitu,tapi kok lo lama sih ? "tanya Yeon
"Iya pas acha mau turun eh ponsel acha ada yang telpon jadi acha angkat dulu maaf ya" sekali lagi acha menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal
"Ah iya, cha gue sama lairen harus balik dulu kita ada orang yang mau ketemu di apartemen" pamit yeon
Acha langsung beranjak dari duduknya " loh kok buru-buru sih, kita belum cerita- cerita banyak. Tapi kalian janji akan Dateng lagi kan? "
" Yeon? Lairen ?"Mereka menjawab dengan anggukan kepala " tentu Cha"
"Kita juga pulang ya, mama gue udah telpon mulu " ucap aufa kesal
" Yah..." raut wajah acha menjadi sedih dia akan terasa kesepian
"Yaudah kalian hati -hati ya, kabarin kalo udah sampe rumah kalian okey? " Cicit acha sambil memeluk sahabatnya satu persatu
" Iya siap bos"
Akhirnya kesepian rumah acha datang kembali, ia harus melewati hari-hari seperti biasanya yang sendiri
" Eh kan ada bi ija" gumam acha
Acha menuju dapur "Bi ija tolong bantuin acha beres beres ini ya"
"Eh non acha, istirahat aja biar bibi yang beresin non"
Acha tersenyum manis "makasih ya bi, maaf ya gak bisa bantuin"
"Iya non gapapa, eh iya non kucing yang non bawa tadi sudah bibi kasih makan Sekarang juga udah tidur"
"Makasih banyak ya bi, acha ke kamar dulu kalo gitu"
Acha menuju kamar dengan perlahan, dia masih merasa sangat lelah. Sementara itu aufa saat perjalanan pulang mengkhawatirkan sikap acha tadi, dia takut jika ada apa - apa dengan sahabatnya itu
"Apa gue tanya langsung ke acha besok ya?biar gue gak kepikiran gini......"batin aufa
[ 23.30 ]
acha terbangun karna dadanya kembali terasa sesak, dia duduk di atas bilik tempat tidurnya sambil mengontrol nafasnya
Acha juga menekan dadanya yang terasa nyeri, sakit yang dia tahan membuat keringat dingin mulai keluar kembali. Saat dia ingin mengambil gelas yang ada di atas meja "sakit banget ma,pa "lirihnya sambil meneteskan air matanya sekali lagi
PRAKKKK.....
gelas yang ingin di raih acha jatuh dan pecah, mendengar suara itu bi ija berlari ke kamar acha
"Non ? non acha ? ada apa non ? non baik-baik aja ? "tanya bi ija sambil mengetuk pintu kamarnya
Acha menurunkan kakinya namun saat ingin melangkah kakinya menginjak pecahan gelas yang pecah tadi
"AW...."
bi ija membuka pintu kamar acha saat mendengar suaranya "non!! "
TBC
Makasih ya udah mau mampir baca cerita aku
Jangan lupa bantu vote and komen ya😍😍😍
Maaf kalo ada salah kata
Makasih sekali lagi yang udah mau follow ,vote dan komen ya🥰🥰🥰🥰
Semoga suka ya❤️❤️❤️
Ketemu di up selanjutnya ya
Bye❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos dingin [On Going]
Novela Juvenil⚠️ DILARANG KERAS BAGI PLAGIAT ⚠️ [18+] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Claudia Cantika anak dari Arya Adi Wiguna seorang pengusaha yang terkenal,dia gadis yang ramah dan mudah tersenyum, namun takdir hidup nya tak seindah apa yang dia bayangkan Kecela...