*****
bi ija membuka pintu kamar acha" non!! "
sontak bi ija langsung menghampiri acha yang kakinya sudah mengeluarkan darah.
"bi ija-!! "
" Ya ampun non kenapa? Kok bisa gini kaki nya " ucap bi ija dengan panik
"Eh bi jangan kesini di situ aja, ada pecahan gelas"
bi ija kembali ke dapur mengambil sapu
Acha berusaha berdiri dengan kaki yang masih mengeluarkan darah, bau anyir darah tercium di hidung Acha "aduh gimana ya ini susah buat jalan"
"bi ija tolong ambilin ponselnya acha bi"
"Ini non"
Setelah acha selesai bertelepon dengan seseorang, dia berjalan pelan pelan menggunakan satu kaki untuk duduk di tempat tidur nya
"CHAAAA-!!!!LO KENAPA YA TUHAN-!!!? " Teriak aufa memenuhi ruangan acha
Acha hanya tersenyum melihat ke arah aufa " hehe... gak sengaja kena pecahan gelas fa, acha tadi gak lihat kalo pecahan gelas ada disitu"
"Lo sih ceroboh banget kek bocah, kayak gini harus bawa ke rumah sakit biar gak infeksi "aufa memegang pergelangan kaki acha agar darahnya tak terus keluar
"Massa sih? gak parah kok nanti minta tolong bi aja buat obatin ya kan bi?"
" Sebaiknya non dengarkan non aufa, lihat non darah nya gak mau berhenti "
Aufa menghela nafas panjang" ayo bi bantuin saya " mereka membopong tubuh acha ke mobil aufa, Aufa sangat begitu khawatir lain halnya acha yang tetap biasa saja wajahnya yang tersenyum tipis saat melihat ke arah aufa
"Maaf ya fa, acha ngerepotin kamu kayak gini"
"Cha, lo tuh ya kayak baru kenal gue aja sih?kita kenal lama gw anggap lo seperti adek gw "
" Hehe, iya sih t-tapi "
" Diem cha " sentak aufa yang sudah begitu panik
[ Rumah sakit kasih bunda ]
Aufa membopong acha di bantu oleh BI ija masuk ke dalam ruang IGD " dok... Tolong teman saya "
" Baik, mohon anda tunggu disini ya kami akan melakukan yang terbaik"
10 menit sudah berlalu pintu ruang IGD belum juga terbuka , aufa dan bi ija terus mondar mandir depan pintu
Dokter tak lama pun keluar " dengan keluarga pasien? "
" Ya saya dok "
" Anda siapa nya kalau saya boleh tahu ? " Tanya dokter ramah
" Saya saudaranya dok, untuk keluarganya sudah tiada "
Dokter mengangguk " baiklah bisa ikut keruangan saya ? "
" Mari dok. "
BI ija mengangguk " permisi dok, apa saya boleh melihat nyonya saya? "
" Silahkan "
Dokter pun dengan bergegas menjelaskan semua pada aufa apa yang harus aufa lakukan saat acha di rawat di rumah nya . Aufa dengan seksama memerhatikan ucapan dokter
" Ini resep nya nyonya acha, anda bisa tebus di apotik kami "
Aufa tersenyum ramah" terimakasih banyak dok, saya permisi "
🌼🌼🌼
Sesampainya rafael di parkiran sekolah dia di sambut oleh teman-temannya"woii raf-!!!"
namun rafael tak acuh hanya diam lalu melenggang pergi menuju kelas "kok perasaan gue gak enak gini ya? gelisah banget" batin rafael
Seorang gadis tiba-tiba mendekati rafael sambil memeluk tanpa rasa malu sedikit pun" rafael!! gue udah buatin kue lho buat lo , nih di makan ya "rafael menatap kotak kue itu dengan datar lalu melewati gadis itu
"Rafael gue bawain kue buat lo, jangan tinggalin gue" ucap gadis itu sambil memeluk lengan rafael
Teman-teman rafael yang melihat itu melotot" woii anjir itu bukannya si Selly? "ucap daniel sambil menepuk pundak erick dan Bryan yang berada di sampingnya
"Oh iya yah, gila sih dia tuh udah dari kelas X suka sama si rafael gak sih? tapi rafael gak pernah melirik dia " timpal erick sambil menggelengkan kepala
Rafael menepis tangan Selly "minggir, stop nganggu gue"
"Aww....rafael sakit!! "
"Ck " desis rafael dengan tatapan jijik
"Gue salah apa sih sama lo raf? gue udah lama ngejar -ngejar lo, tapi kenapa lo gak pernah melirik gue sekali pun? "ucap selly itu dengan nada tinggi
Daniel dan bryan malah asik melihat temannya sedang bertengkar"wah asik nih gelud nih"
"TURUNIN NADA BICARA LO "
"GUE GAK AKAN NGELIRIK LO SEKALI PUN, LO BUKAN TIPE GUE SELL. DAN INGET JANGAN NGEJAR -NGEJAR GUE LAGI. GUE UDAH PUNYA CEWEK " tegas rafael dengan rahang yang mengeras
"Siapa cewek lo? ha? siapa raf? Lo bohong kan? Lo gak serius kan? "lirih selly sambil berusaha berjalan pelan ke arah rafael
rafael tersenyum sinis"terserah lo mau percaya atau enggak, yang jelas cewek gue gak kayak lo. jijik gue "rafael langsung melenggang pergi meninggalkan selly begitu saja
"He. kapan rafael punya cewek bro? "tanya daniel sambil saling melempar pandangan ke arah temannya
Erick menaikan bahu" hmm "
rafael melempar tasnya tepat pada bangkunya" ck, gue kenapa sih keinget inget acha terus " batin rafael
"Apa jangan - jangan dia kenapa - napa? tapi.....gak gak....acha pasti baik baik aja" lamunan membuat temannya ingin menjaili-nya
"Ssttt...."
DORRRRRR-!!!!!
ucapan daniel yang keras berhasil membuat rafael membuyarkan lamunannya" bastard, ngapain sih lo"sinis-nya rafael sambil menepis tangan daniel
"Lo yang kenapa? ngelamun terus aja, mikirin acha ya.....? " Tebak Erick dengan nada menggoda
"Sotoy"
"Dih, gue embat mampus lo"ucap bryan dengan mendekap kedua tangannya di depan dada. Sontak membuat rafael menoleh ke arah bryan" embat- embat aja sih, gak ada urusan sama gue juga "ucap rafael dengan sedikit gagap
"Mantap gue embat beneran ini mah, dedek acha babang bryan datang......" bryan sambil berlari keluar kelas bermaksud untuk menuju kelas acha
Sontak rafael beranjak dari bangkunya dan menyusul bryan" berhenti lo, acha punya gue bastard "
Daniel dan erick saling melempar pandangan "haha...ck temen lo rik"
TBC
Hay guys,makasih ya udah mau mampir baca cerita aku
Makasih juga yang udah kasih vote nya😭❤️
Maaf kalo masih ada salah kata ya
Jangan bosen ya, support aku terus guys makasih🥰🥰🥰🥰
Cerita hari ini segitu dulu ya.....
Kita lanjut di up selanjutnya,dahhhhh🥰🥰🥰😍❤️❤️❤️😍🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos dingin [On Going]
Teen Fiction⚠️ DILARANG KERAS BAGI PLAGIAT ⚠️ [18+] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Claudia Cantika anak dari Arya Adi Wiguna seorang pengusaha yang terkenal,dia gadis yang ramah dan mudah tersenyum, namun takdir hidup nya tak seindah apa yang dia bayangkan Kecela...