Sebuah kesempatan💉💊

3.7K 254 5
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 💜

Happy reading...

"Akan selalu ada kesempatan kedua untuk orang yang berani mengakui kesalahannya. Semua orang layak mendapatkan kesempatan kedua, tapi tidak untuk kesalahan yang sama."

_____*Tachycardia*_____

.
.
.

💉💊💉

Katanya, menerima orang baru dalam hidup kita itu sulit.

Apalagi sampai menjadikan orang itu bagian dari hidup kita.

Tapi, hal itu rupanya tidak berlaku bagi wanita paruh baya yang tengah menimang bayi yang rewel dalam gendongannya.

"Duh! cucu Oma yang cantik, seneng ya di gendong Oma? Iya? Utututuhh thayang thayang..."

Mama Rika dan baby Syifa, yang kini tengah menguasai ruang keluarga.

Fayli yang tengah menonton di televisi hanya bisa menghela nafas lelah melihat kelakuan mamanya yang tak bisa diam ke sana kemari menghalangi pandangannya.

Wanita tua itu sudah seperti baru melahirkan saja dan sangat antusias mengurus bayi nya.

"Ma, itu bayi nya jangan dibawa kesana elah. Nanti kedinginan, deket banget dari AC itu ih!" Peringat Fayli yang untuk kesekian kalinya pada mama Rika yang berjalan ke sudut ruangan dekat jendela yang disampingnya ada pendingin udara.

Mama Rika aktif sekali yah, mungkin sedang lupa umur.

Bahkan sebelumnya mama Rika hampir menabrak lemari, meja, dan juga hampir tersandung oleh karpet berbulu yang tengah diduduki oleh Fayli yang tengah lesehan dengan bersandar dikaki sofa.

Mama Rika berbalik arah disertai cengiran nya menanggapi Fayli, lalu kembali fokus mengajak baby Syifa berbicara sendiri.

"Oeeek oeeek oeek..."

"Eh, kenapa sayangnya Oma? hm? Apa? Kamu pengen digendong onty Fifi? Iya? Oke, tunggu ya sayang..."

Mendengar itu, Fayli langsung memasang wajah tak bersahabat. Apalagi saat melihat mama Rika mendekat padanya lalu berkata,

"Fi, jagain baby Syifa dulu ya. Mama mau ganti baju abis kena ompol nih, kamu bersihin baby nya ya.."

Mampus! Fayli mana bisa.......
Tapi yah, ia bisa apa jika mama Rika sudah memindahkan bayi dalam gendongannya keatas pangkuan Fayli. Tanpa memedulikan wajah kusut anaknya sendiri.

Setelah itu mama Rika meninggalkannya dan pergi ke kamar. Fayli mendesah kasar dan pasrah pada akhirnya. Sekarang ia harus memperbaiki posisi bayi dalam dekapannya itu.

Namun saat ia memegang bagian pantat sang bayi, tiba-tiba tangannya terasa hangat dan sedikit bertambah basah, bersamaan dengan bau kurang sedap yang hidungnya terima. Dengan hati-hati Fayli pun membuka bagian bawah selimut kecil yang membungkus badan mungil itu, dan....





"Allahu Akbar MAMAA BAYI NYA EEK JUGA INI...."

Teriak Fayli yang bertepatan dengan kedatangan sepasang suami Istri yang membuka pintu.

Tachycardia [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang