بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 💜
Happy reading...
"Terkadang memang kehadiran seseorang itu diperlukan untuk bisa mengubah duniamu, menemukan hal-hal baru dalam hidup. Memberi pelajaran baru untuk masa depan. Dan aku bersyukur, karena itu KAMU."
_____☆Tachycardia☆_____
.
.
.💉💊💉
Hari-hari dalam pernikahan Fadil perlahan mulai berlalu. Sedikit demi sedikit laki-laki itu mulai mengubah kebiasaan hidupnya.
Dari yang tiap tidur suka shirtless dan hanya memakai kolor Upin-Ipin kebanggaannya, semenjak ada Hawa yang tidur sekamar dengannya, ia lebih memilih kaos oblong atau sejenisnya untuk dipakai tidur.
Dari yang tiap hari selalu mengajak adiknya adu bacot, kini jadi lebih suka mengalah. Bukan karena dia yang ingin loh ya, tapi karena Hawa yang sering kali menegurnya jika pertengkaran Fadil dan Fayli dirasa sudah sangat memanas.
Dari yang kebiasaannya tidur lagi setelah sholat subuh pun ia kurangi, kecuali saat dirinya sedang sangat kelelahan itu mah beda lagi urusannya. Dan untuk itu Siapa lagi alasannya jika bukan Hawa, istrinya itu sudah menjelma menjadi alarm terbaiknya dipagi hari menggantikan tugas mama Rika dulu. Cuman bedanya, kalau mama Rika suka pake kekerasan, nah kalo Hawa yang bangunin itu pake cara lembut.
Pokoknya semenjak menikah tuh, Hidup Fadil banyak berubah. Udah lebih banyak positifnya, kalo Dulu-dulu banyakan negatifnya. Dan Fadil bersyukur akan hal itu, bersyukur akan kehadiran Hawa dalam hidupnya.
"Nanti pekan depan, ibu datang check up lagi ya."
"Baik pak Dokter, trimakasih. Saya permisi, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Usai melakukan pemeriksaan, dan pasiennya yang datang untuk chek up itu sudah pergi, Fadil membuka satu kancing teratasnya, melepaskan stetoskop yang melingkari lehernya, serta jasnya pun sudah tersampir di kursi.
Sebentar lagi waktu duhur, laki-laki itu memilih memainkan ponselnya sejenak. Menscrolling beranda instagramnya.
Lama-lama jadi mendesah pelan lalu mengerucutkan bibir. Rasanya ia iri melihat foto-foto mesra Arkan sahabatnya bersama sang istri yang sedang berbulan madu di berbagai negara disana sejak seminggu yang lalu itu.
Meski sudah memiliki label halal dan berstatus suami istri, namun nyatanya ia dan Hawa belum pernah sama sekali melakukan hubungan suami istri itu. Fadil cukup tau diri untuk tidak meminta hak itu pada Hawa, mengingat umur istrinya itu yang masih terbilang muda, selain itu Fadil juga belum tau bagaimana perasaan Hawa terhadapnya.
Lupakan hal itu, kini kembali mengenai Arkan.
Terakhir kali ia menghubungi sahabatnya itu setelah akad pernikahannya di rumah Hawa waktu itu.Iya, Fadil langsung memberitahu Arkan kabar pernikahannya yang mendadak itu. Masa bodo dengan sahabatnya yang sedang berbulan madu, saat itu Fadil benar-benar hanya ingin bercerita dengan Arkan, sedikit berkeluh kesah sehabis ia diamuk oleh adiknya waktu itu.
Dan tau apa respon laki-laki yang berstatus sahabatnya itu?
Katanya dia turut bahagia mendengar kabar bahagianya. Dan mengenai keluh kesah yang diutarakan Fadil, laki-laki itu tidak memberi saran apapun, malah memintanya untuk tidak mengganggu dan menunggu ia pulang honeymoon minggu depan saja untuk lanjut bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tachycardia [End]
Ficção Geral~Romantic comedy~ ___"___ "Bro! lo bukan gay, kan?" "What? Lo serius belum pernah pacaran sama sekali?" "Dok, jangan kerja terus lah. Sekali-kali cari jodoh gih!" "Mama tuh udah pengen gendong cucu. Kamu kapan nikah sih? Kamu juga gak pernah ngenali...