بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 💜
Happy reading...
"Maka nikmat tuhanmu yang mana lagi yang engkau dustakan"
____☆Q.S Ar-Rahman☆____
.
.
.💉💊💉
Tengah malam, papa Ibra terbangun dari tidurnya. Entah perasaannya saja, ia merasa mendengar suara gedebuk seperti barang jatuh atau manusia yang jatuh di lantai atas. Tapi suara itu sudah tidak terdengar lagi.
"Mungkin Fifi jatuh dari ranjangnya kali..." lirih papa Ibra.
Merasa tenggorokannya kekeringan, ia pun beranjak dari tidurnya, menuju dapur yang letaknya tidak jauh. Inilah alasannya ia memilih kamar tidur di bawah dan membiarkan kamar kedua anaknya di lantai dua, karena ia tidak ingin capek-capek naik turun tangga jika ingin ke dapur.
Saat membuka lemari pendingin, dahinya mengerut dalam.
Seingatnya, sebelum tidur tadi ia menyimpan botol minuman berwarna abu-abu milik temannya di pintu lemari tersebut. Tapi, kenapa sekarang sudah tidak ada?
Apa Fifi yang ambil dan meminumnya? Tapi itu tidak mungkin! Anak gadisnya itu paling anti makan dan minum dari sesuatu yang tidak jelas asal usulnya. Lagi pula, anak itu punya botol minuman sendiri.
Ya, dan papa Ibra dapat melihat botol kuning milik Fifi yang isinya sudah banyak berkurang.
Lalu, kemana perginya botol abu-abu itu?
Apa jangan-jangan istrinya?
Secepat kilat, papa Ibra berlari kembali ke kamarnya, dilihatnya sekeliling kamar tapi tidak melihat keberadaan botol tersebut. Ia pun segera membangunkan istrinya pelan.
"Ma,,, mama bangun dulu,"
Mama Rika yang merasa terusik pun terbangun. "Hngg? Papa kenapa?"
"Mama liat botol minum warna abu-abu di kulkas, tidak?" Tanya papa Ibra langsung. Mama Rika mengucek matanya, menyadarkan dirinya sepenuhnya, lalu mengangguk.
"Tapi sekarang botolnya gak ada, itu punya temen papa, mama gak minum air dalam botol itu kan?"
"Lah, sebelum tidur tadi masih di kulkas kok. Tadi sih hampir Mama minum, kirain punya papa, tapi gak jadi."
"Syukulah.."
Papa Ibra sedikit bernafas lega, syukurlah istrinya tidak meminumnya. Bisa-bisa ia kena amukan serigala betina malam ini. Istrinya itu kan, dalam keadaan sadar aja udah ganas banget, apalagi kalo dia dalam pengaruh obat? Ckckckck! Papa Ibra gak tau lagi deeh jadinya.
"Memangnya kenapa pa? Isinya kan cuma air? Kalo keminum, kan bisa diganti air baru lagi aja. Papa kenapa kayak khawatir gitu?" Tanya mama Rika pada papa Ibra yang kini sudah menaiki tempat tidur dan berbaring di sampingnya.
"Tadi di Rumah Sakit, Leon teman papa datang konsultasi, mengenai dirinya yang kesulitan menaikkan libido dan istrinya yang punya hormon rendah. Sedangkan mereka ingin segera memiliki anak. Jadi papa saranin buat beli Sildenafil untuk mengatasi masalah mereka itu. Nah, pas pulang si Leon datang kesini sambil bawa obat yang papa bilangin itu, dia nanya gimana cara pakainya. Jadi papa tunjukin ke dia, eh karena kelamaan ngobrol lagi, pas pulangnya dia malah lupa ambil botol minuman doa yang udah papa campur obat itu. Jadilah, papa simpan di kulkas dulu." Jelas papa Ibra panjang kali lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tachycardia [End]
Fiksi Umum~Romantic comedy~ ___"___ "Bro! lo bukan gay, kan?" "What? Lo serius belum pernah pacaran sama sekali?" "Dok, jangan kerja terus lah. Sekali-kali cari jodoh gih!" "Mama tuh udah pengen gendong cucu. Kamu kapan nikah sih? Kamu juga gak pernah ngenali...