Masih belum loh!💉💊

3.7K 313 30
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 💜

Happy reading..


"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

_____☆QS. An-Nisa ayat 32☆_____

.
.
.

💉💊💉

Fadil meletakkan kasar tas-nya dan melempar asal snelli-nya ke arah sofa, lalu bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tak lama Hawa datang, gadis itu dengan sigap mengambil dan memasukkan jas putih Fadil ke dalam keranjang cucian, mengambil tas kerja Fadil dan menyimpangnya di atas meja.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, dan Fadil baru saja pulang dari Rumah sakit karena sehabis maghrib tadi laki-laki itu menerima panggilan darurat.

Fadil keluar hanya dengan handuk yang melilit di pinggangnya, dan tangan yang menyugar rambut basahnya.

Membuat Hawa memalingkan wajah karena merasa panas sendiri melihatnya.

Fadil yang menyadarinya pun tersenyum simpul.

"Yang, ambilin handuk lagi dong, rambut Mas basah."

Tanpa menoleh, Hawa langsung beranjak menuju lemari tuk mengambil handuk baru. Lalu membawanya pada Fadil tanpa mendongak melihat suaminya yang sedang shirtless itu.

"Bantu keringin rambutnya dong Wa," pinta Fadil lagi yang kali ini membuat Hawa sedikit gelagapan.

"Mas kan punya tangan, keringin sendiri lah. Lagian, siapa suruh keramas malem-malem." Hawa benar-benar tidak berani untuk melihat sosok di depannya, ia pun berbalik hendak beranjak meninggalkan Fadil.

Tapi sayangnya, Fadil menahannya. Laki-laki itu tiba-tiba menarik Hawa hingga berbalik dan menubruk dada bidangnya.

"Banyak pasien tadi, kecelakaan massal. Jadi Mas harus bersih-bersih dari ujung rambut sampai ujung kaki Wa," bisik Fadil pelan.

Hawa dibuat menegang, bukan karena ucapan laki-laki itu, tapi karena Fadil yang memeluk pinggangnya erat. Dengan posisi itu, Hawa bisa menghirup dengan jelas wangi lemon yang menguar dari kulit Fadil yang baru mandi itu.

Eh tunggu dulu, sepertinya ada yang aneh loh!

Hawa mendongak, menatap tajam Fadil yang menunduk melihatnya.



"Mas wangi lemon, pakai sabunnya Wawa ya?"

Dan cengiran lebar Fadil, adalah jawaban yang berarti ya.

"Ahh!"

Hawa tanpa sengaja menepuk keras dada Fadil yang ada di depannya. Ah Lebih tepatnya, tangan Hawa telah menepuk dada Fadil tepat di puting laki-laki itu.

Tachycardia [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang