16

879 83 2
                                    

💚💚💚💚
Hai Dear :)

Hope you like it!

Luhan menatap kosong ruang keluarga, tidak ada Jaemin ataupun Sehun suaminya. Dia salah, dari awal dia seharusnya sadar bahwa apa yang dia lakukan salah.

"Maafkan papa sayang." Lirih Luhan menangis dalam diam. Para pelayan hanya menatap iba majikan mereka.

Apartemen.

"Hyung? Apa Yunho papa pernah selingkuh?" Tanya Jaemin yang saat ini mereka berdua tengah duduk manis di sofa sambil menonton drama.

"Kalaupun papa selingkuh, aku sudah lebih dulu meninggalkan papa dan pergi bersama mama ke tempat yang jauh." Jawab Jaehyun. "Lagi pula untuk apa sih selingkuh? Tidak bersyukur sekali dengan orang yang sudah mengasihi dan mencintai dalam waktu yang lama." Lanjut Jaehyun.

"Papa selingkuh, dan aku marah saat ini. Aku diam karena aku ingin menutup mata bahwa fakta itu salah. Daddy juga tahu akan hal ini, aku rasa daddy akan meninggalkan papa jika kebenaran itu terungkap."

"Apa kau baik-baik saja?"

"Apa bisa dibilang baik? Jika aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk tetap tegar, aku tidak bisa menahan ini semua hyung. Aku lelah. A--aku hikss hikss."

Tangis itu pecah begitu saja, Jaehyun hanya diam dan memeluk tubuh Jaemin memberikan ketenangan terhadap kekasihnya. Jaehyun cukup terkejut dengan semua yang Jaemin ceritakan.

Semua senyum itu ternyata palsu, tidak benar-benar tulus dibalik senyum itu banyak menahan kesedihan yang ia simpan.

"Jangan ditahan, keluarkan semuanya." Ucap Jaehyun yang masih setia memeluk tubuh Jaemin. Sakit sekali rasanya dibohongi oleh kedua orang tua yang pura-pura mesra di depan orang bahkan anaknya sendiri. "Kau kuat Nana, jangan merasa sendiri ada aku sebagai kekasihmu. Somi, Haechan, Renjun dan temanmu lainnya jangan merasa sendiri. Nana bisa berbagi kepada kami, jika tidak kuat lari ke hyung hmm." Lanjut Jaehyun memberi kekuatan dan ketenangan pada kekasih mungilnya.

"Terima kasih hyung." Lirih Jaemin.

"Hyung ambilkan minum dulu." Punggung lebar Jaehyun menghilang di balik pintu, membuat Jaemin menghela nafas kembali. Rasanya sangat berat baginya, diusianya yang cukup muda harus mengetahu fakta yang cukup pahit.

"Daddy?" Lirih Jaemin mencoba menghubungi daddynya.

🧡🧡🧡🧡🧡

Mungkin setelah ini, jika Jaemin harus menghadapi kenyataan apakah dia sanggup untuk disuruh memilih atau meninggalkan orang yang ia sayang dan cintai.

Semoga apa yang diambil keputusan Jaemin tepat, dia tidak ingin mengambil keputusan yang salah.

"Nana? Melamun lagi?" Panggil Jaehyun dan menyerahkan segelas air hangat.

"Oh hyung. Tidak, terima kasih."

Bulu mata lentik, pipi chubby itu membuat pesona sendiri bagi Jaehyun.

"Apa?"

"Tidak kok. Cantik sekali sih kekasihku ini." Goda Jaehyun.

"Kekasih orang." Dengus Jaemin kesal dan tertawa bersama Jaehyun menghilangkan rasa khawatir dan galau yang melanda di dalam diri Jaemin.

"Hyung harap, kamu bisa mengendalikan diri lagi mengutarakan perasaan kepada siapa saja. Entah teman, atau hyung paham."

"Aku mengerti. Terima kasih."

Chup!

Kecupan singkat 2 detik itu hanya berlangsung sebentar, membuat telinga Jaehyun memerah sempurna.

"Anak nakal." Ucap Jaehyun dan mengambil kesempatan untuk mengecup pipi dan bibir Jaemin yang membuatnya candu.

.
.
.
.
.
.
.
To be continued
See you next chapter ^^

Hugs and KissesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang