01

4.8K 357 18
                                    

Area BxB bagi yang tidak suka tidak perlu baca 😊

Saya tidak menuntut kok hehehe ...

Enjoy for reading..

Hope u like it...

Suasana pagi ini tidak begitu buruk, seorang namja manis masih bergelung dengan selimut tebalnya masih enggan untuk bangun tidur, padahal hari ini hari pertamanya memasuki sekolah menengah atas. Suara sepatu itu terus menggema di lantai, senyum manisnya tidak pernah luntur, para pegawai memberi sapaan hangat kepada majikan.

Tok tok tok!!

"Na? Baby?" Panggil Papa laki-laki manis itu, jangan heran kenapa laki-laki itu manis karena menurun dari sang Papa.

"Eungh, Papa jam berapa?" Suara serak khas orang bangun itu.

"Jam 6 cepat bersiap, jika tidak mau terlambat. Daddymu sudah menunggu di bawah."

"Neeee!!"

Sementara itu di ruang makan, Sehun sudah siap dengan style tampannya. Tidak heran jika banyak yang menyukai laki-laki tampan, tegas, mapan, kaya dan memiliki istri yang cantik.

"Nana sudah bangun?"

"Mandi. Anak itu padahal sudah tahu kalau masuk sekolah masih saja sama."

"Anakmu Lu."

"Anakmu juga Na Sehun."

"Arraseo."

30 menit kemudian.

"Pagi Dad, pagi Pa." Sapa Jaemin atau Na Jaemin.

"Anak daddy makin manis dengan seragam sekolah itu."

"Hehehe thank you Dad. Daddy bisakah nanti menurunkanku di dekat halte bus saja?"

"Wae?"

"Tidak apa, hanya ingin saja." Jawab Jaemin.

"Baiklah." Jawab Sehun tanpa menaruh curiga sama sekali pada putranya itu, karena memang setahunya Jaemin anak yang manis, periang dan jarang mengatakan bahwa dia kesakitan. "Kalau ada apa-apa cerita sama Daddy dan Papa ya." Jaemin hanya mengangguk dan tersenyum amat manis.

Usai sarapan, Sehun mengantar Jaemin pergi ke sekolah sesuai kesepakatan Jaemin turun di halte bus dekat sekolah masih sepi tidak terlalu banyak siswa.

"Belajar yang rajin, jangan membuat ulah hm."

"Iya Dad, hushh hussh sana kerja cari uang yang banyak." Ucap Jaemin dan mengecup pipi Sehun. Di rasa mobil itu telah melaju, Jaemin menghela nafas semoga di Sekolah Menengah Atas dia memiliki teman yang baik. Jaemin berjalan dan menatap sekeliling tidak terlalu buruk pikirnya, suasana yang begitu berbeda dan juga lingkungan yang berbeda.

Brukk!!

"Ah maafkan aku."

"Ah ya tak apa." Ucap Jaemin dan membantu laki-laki itu berdiri.

Hugs and KissesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang