19

373 39 0
                                    

💚💚💚💚
Hai Dear :)

"Uhuuk, Daddy!" Pekik Jaemin.

"Ada yang salah sayang?" Tanya Sehun dengan wajah polosnya.

"Untuk itu, saya masih memantapkan diri dan memantaskan diri paman. Pekerjaan saya dan keuangan saya belum stabil." Jelas Jaehyun dengan tegas. "Lagi pula, saat semuanya stabil saya akan melamar Jaemin dan membawanya ke jenjang yang lebih serius nanti." Lanjut Jaehyun dengan tulus.

"Aku tunggu itu." Ucap Sehun dan menatap Jaehyun dalam mencari kebohongan pada matanya.

"Daddy pertanyaanmu."

"Wae? Ada yang salah? Sudah daddy mau lanjut kerja lagi." Ucap Sehun. "Awas kalian berbuat lebih."

"Tidak akan." Balas Jaemin.

20:23 pm.

"Hyung pulang ya?" Pamit Jaehyun.

"Nanti dulu kenapa? Ini masih setengah sembilan malam." Rajuk Jaemin.

"Kenapa sih sayang?" Tanya Jaehyun saat melihat tingkah kekasihnya dalam mode manja.

"Hyungggg!" Rengek Jaemin.

Chup chup!

Jaehyun mengecup bibir tipis milik Jaemin, membuat kekasih munggilnya itu terdiam akan perbuatan Jaehyun.

"Manis sekali kekasihku ini." Ucap Jaehyun dengan gemas mencium kembali kekasihnya.

"Hehh!! Cium-cium!" Teriak Sehun membuat Jaehyun lari karena takut di pukul oleh Sehun.

"Ishh daddy!" Teriak Jaemin dan menatap sang daddy dengan pandangan tajam.

"Tidak ada cium-cium ya, di area rumah."

Pada akhirnya Sehun kembali memberi ceramah pada Jaemin yang sudah berani main cium.

"Memang daddy tidak pernah ya dengan papa dulu." Ungkit Jaemin.

"Sudah lupakan. Cepat masuk dan gosok gigi lalu tidur." Perintah Sehun.

"Aku bukan anak kecil ya!"

Hal kecil seperti ini membuat Sehun belum mau melepaskan Jaemin ke jenjang yang lebih serius nantinya. Sehun belum siap, dia masih perlu membimbing anaknya untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bijak terutama bijak dalam mengambil keputusan tidak asal main bertindak.

"Daddy belum bisa melepaskanmu. Meski bayi kecil daddy sudah punya kekasih." Lirih Sehun dengan pandangan sendu menatap putra semata wayangnya itu. Dia belum bisa sepenuhnya rela. Sehun akan tetap mengawasi tingkah laku putranya, bahkan gaya berpacaran putranya. Katakan saja dia posesif pada putranya, Sehun berharap putranya kelak tidak akan seperti dirinya nanti yang tidak bisa tegas membina rumah tangga.


To be continued....

Hugs and KissesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang