Hugs and Kisses

02

Area BxB bagi yang tidak suka tidak perlu baca 😊

Saya tidak menuntut kok hehehe ...

Alur tidak sesuai dan berantakan maaf hehe

Enjoy for reading..

Hope u like it...

.

.

Jaemin tidak menyangka jika berjalan kaki membuat dirinya terlihat lelah, apakah ini yang orang-orang rasakan saat berjalan kaki. Tidak memiliki kendaraan, dan hanya menggunakan kendaraan umum saja. Jaemin semakin ingin mencoba kehidupan biasa-biasa saja tanpa embel-embel kekayaan orang tuanya. Sesampainya di gerbang rumahnya Jaemin terkejut dengan supir pribadi yang keluar tiba-tiba dari dalam mobil.

"Astaga!" Pekik Jaemin terkejut.

"Ya Tuhan tuan muda. Maafkan aku."

"Ah paman kalau keluar bilang." Ucap Jaemin masih dalam mode terkejut. Paman Lim hanya tertawa melihat tuan mudanya terkejut.

"Maaf tuan muda hehe, kenapa tidak menelfon kalau sudah pulang?"

"Tidak apa paman, hanya ingin." Jawab Jaemin dan berlalu untuk ke rumah. Para pelayan menyambut kedatangan Jaemin yang baru saja pulang sekolah.

"Tuan muda?"

"Ya?"

"Makan siang sudah siap, silahkan ke meja makan."

"Hmm terima kasih." Balas Jaemin dan terus berjalan ke lantai 2 di mana kamarnya berada. "Sepi sekali." Lirihnya.

Drrtt drttt.

From : 010-xxx-xx8.
Kau sudah sampai?

Fullsun.

Jaemin hanya tertawa melihat isi pesan dari teman barunya. Dia berpikir apa jadinya jika Haechan tahu kalau Jaemin anak orang kaya, akankah Haechan menjauhinya. Derita orang kaya mungkin kebanyakan atau tidak memiliki teman hanya untuk popularitas dan memanfaatkan kekayaannya saja atau benar-benar tulus.

Tok tok!

"Tuan muda, mari makan siang." Panggil para pelayan.

"Ya." Balas Jaemin dan segera mengganti pakaiannya dengan santai. Tidak sampai 10 menit Jaemin ganti baju, dia sudah berada di ruang makan. Wajahnya nampak bosan, kenapa harus makanan mewah. "Apa tidak ada ramyeon?"

"Ye?"

"Lupakan." Ucap Jaemin dan menyantap makanannya.

Pukul 19:20 pm.

Jaemin tampak serius di meja belajar, usai makan malam dia mengerjakan tugasnya yang sempat ia kerjakan sebagian setelah makan siang. Terlalu rajin, adakah disini yang suka menunda mengerjakan PR sepertinya ada.

Jaemin tidak suka sendirian, dia ingin saudara tapi tidak mungkin meminta pada orang tuanya yang super sibuk itu. Mendapatkan Jaemin juga butuh usaha bertahun-tahun, karena rahim yang dimiliki Luhan tidak sekuat para rahim wanita.

"Nana?" Panggil Sehun dari balik pintu.

"Ya Dad?" Jawab Jaemin dan membuka pintu kamarnya, sosok daddynya yang gagah dan tampan itu tersenyum dan mengusak kepala putranya.