Happy reading ❤
.
.
.
.Aisyah menguap malas melihat tingkah laku temannya yang saat ini tengah heboh membicarakan biasnya yang tengah merilis single terbarunya.
“Huaaa suamiku gantengnya Ma syaa Allah banget. Pulang Mas ingat istrimu disini.” Ujar Liza setengah histeris sembari mengibaskan kertas yang penuh dengan coretan kearah wajah Aisyah.
“Nyeee, kayak dia tau lo hidup aja enggak.” cibir Aisyah pelan.
“Eh, mulut siapa itu?”
“Mulut gue ape lo?”
“Apa!”
“Iya apa?!!”
Naya yang melihat itu kemudian langsung menjadi penengah. "Ai, lo udah kumpul formulir pendaftaran di fakultas?” tanya Naya dengan dalil menghentikan perdebatan konyol mereka.
Aisyah yang mendapatkan pertanyaan dari Naya menggelemgkan kepalanya pelan, “Belum, gue masih dilema nih, nanti gue ditempatkan di daerah mana.”
“Yee, lo kira cuma lo doang. Gue nggak merana galau gelisah?” celetuk Liza ngegas.
Asiyah hanya memutar bola matanya malas melihat Liza yang lagi-lagi mengajaknya berdebat dengan sesuatu yang tidak penting.
“Nanti aja deh, gue ke Fakultas sekalian langsung kumpul formulir.” Ucapnya ke Naya yang tersenyum sembari menganggukan kepalanya pelan.
Ketiganya pun kembali melanjutkan pembicaraan mereka yang tertunda akibat perdebatan unfaedah Aisyah dan Liza.
🌼.🌼.🌼
Dengan helaan nafas lega Aisyah menyelususri lorong fakultas yang saat ini temgah ramai oleh beberapa mahasiswa yang memiliki urursan seperti dirinya.
Aisyah mencoba membuang semua prasangka-prasangka buruknya mengenai kegiatan yang akan menimpanya di daerah sana.
Bruuk..
Aisyah yang tidak fokus lantas terjatuh dan meringis melihat buku dan beberapa lembar tes kuis seseorang yang Ia tabrak bertebaran.
Ia segera meraih buku tersebut dan terhenti krtika tangannya tak sengaja bersentuhan dengan tangan lain.
Aisyah segera menaikkan pandangannya dan tersenyum kikuk ketika menemukan Ibroohim memandangnya lengkap dengan ekspresi datarnya.
Dirinya menyayangkan sifatnya kemarin yang tanpa pertahanan langsung tertawa keras menertawai raut wajah sang dosen yang kemudian langsung dihadiahi oleh semprotan kata-kata mutiara seperti biasa yang langsung membuat Aisyah menrapatkan bibirnya.
Enggan untuk tertawa lagi.
Back to topik
Dulu saat melihat sinetron alay FTV adegan dimana tangan pemeran utama perempuan dan laik-laki tidak sengaja bersentuhan dan kemudian beraih saling tatap-tatapan.
Dirinya Aisyah tergelak dan merasa geli sendiri melihat adegan itu.
Tapi kenapa Ia juga mengalami adegan yang serupa bedanya Ia dan Ibroohim tidak melakukan adengan terakhir.
Iyuhh rasanya amat sangat menggelikan jika memang benar kejadian seperti itu.
Aisyah yang tersadar segera menarik kembali tangannya, “Maaf Pak, saya tidak sengaja.” Ucapnya kemudian kembali mengumpulkan beberapa lembar tes yang masih berserakan di lantai.
Ibroohim tidak menjawab Ia masih berusaha mengumpulkan buku-bukunya kembali.
Setelah terkumpul kembali Aisyah menyodorkan lembar tes tersebut kearah Ibroohim, “Ini Pak, sekali lagi saya minta maaf.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imamku (HIATUS)
SpiritualIbroohim Rasyid siapa yang tidak mengenal dirinya. Seorang pebisnis muda yang terkenal akan keberhasilannya. Tampan, Mapan, Dan seorang hafidz Qur'aan. Siapa yang tidak menginginkannya menjadi calon Imam? Menurut sebagian orang Ibroohim adalah se...