Aisyah Pov
Ucapan terimakasih mungkin tidak akan cukup untuk mengungkapkan bagaimana cara diri ini mensyukuri segala macam nikmat yang Allah telah berikan kepada ku. Namun tak jarang aku justru lupa bagaimana caranya untuk mensyukuri apa yang telah Dia diberikan terhadap ku.
Aku? hanyalah perempuan yang kadar keimanan nya selalu naik turun yang selalu mengharapkan sosok pendamping yang baik. Tunggu dulu baik? Bagaimana mungkin aku mengharapkan sosok pendamping yang baik padahal diri ini jauh dari kata Baik.
Tapi pikiran itu aku tepis jauh-jauh . Aku sedang berusaha menjadi sosok perempuan seperti kak Fatimah yang memiliki kepribadian lemah lembut tidak seperti aku, yang pecicilan dan manja luar biasa.
Kak Fatimah ah... dia adalah sosok kakak idaman yang selalu membuatku iri kepada nya. Kalau aku laki-laki aku pasti telah jatuh cinta kepadanya. Sifatnya yang bertolak belakang denganku. Yang selalu dielu-elukan oleh Umi dan Abi , sedangkan aku? Aku hanya bisa membuat Umi mengelus dadanya jengkel atas kelakuanku.
Sering aku berpikir apa aku adalah anak kandung mereka atau tidak? Tapi lagi-lagi aku membuang jauh pemikiran itu.
Aku masih memikirkan kata-kata Abi yang ia sampaikan kepadaku tadi malam. Abi kecewa kepadaku karena sudah 1 pekan hapalanku tidak mengalami kemajuan bahkan hapalanku yang yang telah aku hapal dulu malah buyar seketika.
Flashback on
Disinilah aku yang sekarang berada didalam ruangan Abi. Aku menundukkan kepalaku takut, keringat dingin telah berseluncur ria dikeningku padahal malam ini sangat dingin.
Aku duduk dihadapan Abi yang memandangku tanpa ekspresi . Dia belum mau bukan suara .
Tik tok tik tok..
Hanya suara jam dinding yang mengisi kekosongan kami berdua.
"Ekhem " akhirnya dia telah memulai mengajak aku bicara
"E-eh ada apa Abi manggil Ai?" Tanyaku basa basi padahal aku tahu kenapa Abi manggil aku
"Ai sekarang udah besar yah?"
"Enggak Abi. Ai masih kecil " tanyaku haeran eh heran tidak mengerti pertanyaan Abi.
Abi hanya senyum dan menganggukkan kepalanya
"Jadi hapalan Ai apa kabar?"
Jlebb...
Kok kayak ada manis-manis nya yah Abi nanya hapalan aku . Hadew lebay kamu Ai
"Kok diem aja?"
"E-eh hmm ... " jawabku gelagapan
"Pekan lalu. Ai nggak setor hapalankan?" Tanya Abi
Aku hanya bisa mengangukkan kepalaku pelan . Aku udah tahu arah pembicaraan ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imamku (HIATUS)
SpiritualIbroohim Rasyid siapa yang tidak mengenal dirinya. Seorang pebisnis muda yang terkenal akan keberhasilannya. Tampan, Mapan, Dan seorang hafidz Qur'aan. Siapa yang tidak menginginkannya menjadi calon Imam? Menurut sebagian orang Ibroohim adalah se...