Hi, ada yang masih nunggu?
Hope u guys like it. Enjoy 😘
Koreksi typo..
Happy Reading 🖤
*****
Hari ini merupakan hari yang sejak kemarin sangat dinanti-nantikan Aisyah. Pasalnya hari ini adalah hari H proker yang akan diikutinya.
Saking semangatnya sampai ia tidak bisa memejamkan matanya untuk tidur. Ia tidak sabar menunggu hari esok. Layaknya anak Tk yang tidak sabar pergi ketaman hiburan.
Gadis itu sekarang telah siap dengan setelan gamis merah mudanya yang kemudian dibalut dengan almamater kebanggaannya yang bertuliskan 'Lembaga Dakwah Kampus' dibelakang punggungnya.
Aisyah saat ini tengah membantu Alena dan para akhwat untuk mengikat beberapa box yang akan diangkut menuju tempat dilakukannya proker.
Personil OTW Mantu hanya Ia dan Liza yang hadir.
Naya? Ia masih asyik dengan keluarganya.
"Syah, tali rapia nya masih ada nggak?" tanya Novita salah satu teman almamater Aisyah. Yang kini sibuk menghitung beberapa box yang sudah diikat rapi.
"Wait, gue cari dulu," Aisyah segera mencari dengan sekali-kali mengangkat beberapa box.
Barangkali ada dibawah box pikirnya. "gak ada juga."
"Coba cari di kantong kresek warna hitam, mungkin masih ada. " Novita hanya melirik sekilas dan kembali sibuk dengan buku catatan ditangannya.
Mendengar itu Aisyah kembali memeriksa kantong kresek yang dimaksud Novita.
"Nggak ada juga. Kayaknya udah abis deh." Aisyah mengangkat kantong kresek itu dan mengibaskannya keudara.
Mendengar itu membuat Novita memberhentikan sejenak kegiatannya dan membalikkan badannya kearah Aisyah, "Syah, bisa minta tolong nggak?" pintanya
"Apaan?"
"Kamu bisa keluar bentar ambil beberapa tali sama ikhwannya? Soalnya aku masih sibuk ini. Bisa?"
"Hmm-boleh deh."
Mendengar itu membuat Novita tersenyum, "Syukron."
Aisyah menganggukkan kepalanya dan balas tersenyum kearah Novita, "Afwan."
Setelah sampai diluar tepatnya dihalaman yang berlokasikan depan sekret LDK Aisyah mengedarkan pandangannya mencari keberadaan sosok makhluk yang bernamakan 'ikhwan' yang saat ini tengah sibuk mengangkut beberapa box.
"Assalamualaikum." Aisyah memberanikan diri menyapa salah satu ikhwan yang berdiri membelakanginya.
"Waalaikumussalam." jawab sang ikhwan yang langsung membalikkan badannya. Dan spontan membuat pupil matanya melebar sejenak ketika melihat siapa yang mengajaknya berbicara membuat ikhwan itu tersenyum cerah.
'Mampus, salah sasaran!!!" batin Aisyah menjerit
"Ada apa yah ukh?" tanya Irvan lengkap dengan senyum pasta giginya.
"E-eh ini saya disuruh minta beberapa tali rapia. Kata Novita minta saja sama ikhwannya." Aisyah mengedarkan pandangan kesegala arah menghindari menatap makhluk didepannya kini.
"Oh, kirain apa." Irvan sejenak memasang tampang kecewa tapi kemudian ia buru-buru memasang tampang yang penuh dengan senyuman seperti tadi.
'Lo kira apalagi Edi Junaedi?!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imamku (HIATUS)
SpiritualIbroohim Rasyid siapa yang tidak mengenal dirinya. Seorang pebisnis muda yang terkenal akan keberhasilannya. Tampan, Mapan, Dan seorang hafidz Qur'aan. Siapa yang tidak menginginkannya menjadi calon Imam? Menurut sebagian orang Ibroohim adalah se...