"Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!"
QS.Al-Qamar:16*
*
Typo bertebaranMalam semakin menampakkan gelapnya. Suara jangkrik yang ada di halaman mesjid saling sahut menyahut seakan-akan tidak ada beban dalam hidupnya.
Sepeninggal nya Faiz. Boim melepas kedua alas kakinya dan memutuskan untuk masuk kedalam mesjid yang berada dalam Pesantren Al-Ikhlas . Ia ingin menenangkan diri dari segala masalah yang dia alaminya.
Dia kembali menghela nafas berkali-kali. Dia rindu akan Ayahnya. Dia rindu akan Dhiani . Tak terasa air mata nya jatuh jika mengingat betapa lalai nya dulu.
"Ya Allah Ya Robby . Maafkan hamba atas kelalaian hamba, hamba mengkhianati kasih sayang yang Engkau berikan kepada Hamba . Tak sepatutnya hamba mencintai mahkluk mu melebihi cinta Hamba kepada Engkau wahai Dzat yang menguasai hati". Ujarnya dengan suara lirih.
Ibroohim terus mengadu kepada Pencipta-Nya . Menceritakan segala keluh kesan masalah nya, hanya mengingat Allah lah hati akan menjadi tenang .
...الابن نصرالله تطمئن القلوب
" ... hanya mengingat Allah hati menjadi tenteram " QS. Ar-Ra'd(13):28
Dia larut dalam doanya. Dia menikmati detik demi detik moment yang sekarang Dia rindukan.
Tepat pada jam 3 pagi Faiz kembali kemesjid untuk melaksanakan Qimaul Lail . Ia kaget karna Ia masih mendapati Boim ditempat semula tanpa berpindah tempat dan masih pada posisi duduk bersila. Ia pasti akan kesakitan Pikirnya.
Faiz kemudian menepuk pelan bahu Boim.
"Assalamualaikum "
"Walaikumussalam warahmatullah " jawab Boim dengan suara lemah .
"Ente nggak papa? " tanya Faiz khawatir melihat penampilan Ibroohim . Matanya merah jelas sekali bahwa ia habis Menangis. Terdapat lingkaran hitam di sekitar mata nya.
Rambut nya yang biasanya selalu tertata dengan rapi. Sekarang sudah tak berbentuk. Jelas sekali bahwa Ibroohim sangat frustasi .Ibroohim hanya tersenyum lemah menanggapi pertanyaan Faiz.
Faiz paham melihat kondisi Ibroohim lagi-lagi karena Dhiani Pikirnya . Dia tidak ingin mendesak Ibroohim untuk melupakan Dhiani dan Dia juga paham betul jika Ibroohim jika Sedang kalut apabila memikirkan Dhiani maka Dia akan membawa dirinya ke Pesantren Al-Ikhlas.
" Jadi apa yang bisa ana bantu ?" Tanya Faiz kemudian.
Yang ditanya hanya bisa diam dan sorot Matanya begitu mengisyaratkan betapa terluka nya dia
"Ente masih belum bisa menerima rupanya ". Faiz hanya mengangguk-anggukan kepalanya Paham .
Ibroohim tidak menyela, karena memang itu kenyataan nya. Dhiani masih menguasai jiwanya.
"Akhi ana tidak tahu cara apa lagi yang bisa ana tempuh untuk melupakan Dhiani " lirih Ibrohim.
Faiz menghembuskan nafasnya pelan. Sudah ku duga katanya dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imamku (HIATUS)
SpiritualIbroohim Rasyid siapa yang tidak mengenal dirinya. Seorang pebisnis muda yang terkenal akan keberhasilannya. Tampan, Mapan, Dan seorang hafidz Qur'aan. Siapa yang tidak menginginkannya menjadi calon Imam? Menurut sebagian orang Ibroohim adalah se...