Bab 3

6.6K 210 1
                                    

"Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!"
QS.Al-Qamar:16

*
*
Typo bertebaran

Suara adzan magrib mulai terdengar dengan merdu. Gadis yang berjilbab lebar itu melangkah tergesa-gesa untuk mencapai halaman rumahnya. Dia melesat masuk ke dalam rumah . Tanpa mengucapkan salam. Umi Aida yang kebetulan dari warung depan hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Aisyah.

Ya , gadis itu adalah Aisyah sebelum menyelesaikan tugas yang diberikan Pak Boim yang berjibun itu. Ia harus keliling kampus dulu untuk bertemu dengan dosennya itu untuk menyerahkan tugasnya setelah 25 menit cari sana cari sini akhirnya Pak Boim ketemu juga.

Maaf saya lupa !  Kata Pak boim

Cuma tiga kata yang tapi efeknya ke Aisyah jangan ditanya . Enteng bener Maaf saya lupa ngga tau apa ini kaki udah pegal lari - lari batin Aisyah

Oke Back to reality..

Aisyah kemudian sholat berjemaah dengan uminya di mushola kecil yang berada didalam rumahnya. Setelah sholat umi meninggalkan Aisyah sendiri yang sedang murojah.

Aisyah sedang membaca Al-quran dengan kantuk yang tidak bisa ia sembunyikan.

Abi yang dari mesjid melihat Aisyah yang sedang tertunduk lesu yang sangat jelas bahwa ia sedang menahan kantuk kemudian menghampirinya .

"Assalamualaikum anak Abi"  sapaan Abi dengan suara lembut.

"Walaikumussalam Abinya Ai". Aisyah hanya bisa nyengir lebar karena ketahuan mengantuk.

"Hapalan nya udah sampai mana?". Tanya Abi yang ingin mengetes jumlah hapalan Aisyah

"Ha...eh..eh.." Aisyah gelagapan

"Ayo mulai " titah Abi .

Aisyah dibanjiri keringat dingin. Ia kemudian bertawuds dan membaca bismillah ia kemudian mengetor hapalannya.

"Hapalan Ai ngga ada kemajuan yah?" Tanya Abi lembut. Ini yang disuka Aisyah dari abinya ia tidak pernah marah dan memaksa Aisyah untuk mencapai target hapalannya.

"Afwan Abi. Ai ngga bisa nambah hapalannya " Aisyah tertunduk lesu

"Yah udah tapi kedepannya Ai harus berusaha yah supaya hapalannya nambah ". Ucap Abi sambil mengusap lembut kepala anak bungsunya yang tertutupi mukena merah jambu.

"Jangan menyerah. Keep Hamasah anaknya Abi " Abi memberi nasehat kepada Aisyah.

"Kalau gitu Abi kekamar dulu yah" Abi kemudian beranjak meninggalkan Aisyah sendiri.

Sepeninggal Abi Aisyah kemudian tidur terlentang.

"Ya Allah Aisyah nggak sanggup menghafal Aisyah pengen nikah aja Ya Allah " ucapnya dengan suara lirih.

"Yah Allah  Aisyah nggak kuat menghapal Aisyah nggak kayak kak fatimah. Aisyah maunya nikah aja Ya Allah kirimlah jodoh yang baik ya Allah. Yang bisa membimbing Aisyah untuk lebih dekat dengan mu . Kalau bisa milih jangan model kayak Abi ya Allah" doanya lagi.

Calon Imamku (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang