Bab 21

4.2K 151 18
                                    

“Manusia itu asalnya dari tanah, makannya hasil dari tanah, berdiri diatas tanah, dan akan kembali kedalam tanah. Lantas mengapa masih bersifat langit?”

***

Happy reading gaess ☺

Typo every where 😆

****

Reyhan melangkah dengan tenang tanpa memperhatikan tatapan memuja dari para karyawannya terutama kaum Hawa.

Reyhan Abraham adalah sosok yang ditakuti dalam dunia bisnis karena ia tidak segan-segan menggilas siapapun yang menghalangi jalannya.

Siapapun yang berani melawan Reyhan Abraham, akan berakhir dalam tragis. Reyhan akan meghalalkan segala macam cara untuk membuat lawannya takluk.

Dengan cara apapun itu!!!!

Reyhan kembali melangkah dengan langkah angkuh tanpa memperdulikan banyak pasang mata yang memandang dirinya kagum dan mungkin bingung

Apa yang pria ini lakukan di devisi para pengawai, apakah ada yang telah berbuat kesalahan sampai sang pimpinan perusahaaan turun langsung untuk menyelesaikan masalah itu. Pikir mereka bingung.

Bisik-bisik pun terdengar dari berbagai penjuru perusahaan, melihat pimpinan mereka yang tidak biasanya menempatkan dirinya berkunjung kedalam devisi mereka.

Reyhan sejenak menghentikan langkahnya, dan memandang tajam satu-satu karyawannya

“Sebaiknya kalian semua kembali berkerja, karena saya tidak akan segan-segan memecat kalian!!!” desis Pria itu dengan nada datar

Karyawan yang mendapat peringatan daari pimpinannya pun kalah kabut dan kembali melanjutkan pekerjaaan mereka, walau didalam hati mereka sangat penasaran kira-kira apa yang sedang pimpinan mereka lakukan.

Setelah melihat para karyawannya kembali berkerja. Reyhan kemudian memberikan kode kepada asistennya untuk mendekat kearahnya.

“Jadi?” tanyanya kepada sang asisten

Asisten yang mengerti pertanyaan dari sang atasan pun lantas menjawab.

“Ikuti saya Tuan” sang asisten pun memimpin jalan

Reyhan kemudian berhenti disalah satu kubikel dan melihat salah satu pengawainya yang tengah fokus mengerjakan suatu laporan tanpa memperhatikan sekitarnya.

Reyhan kemudian mendeham pelan

“Ekhmmm”

Pak Abdullah yang mendengar itu pun sejenak menghentikan pekerjaannya dan membalikan badannya kaget melihat sang atasan berdiri menyenderkan badannya disalah satu kubikel melihat kearahnya dengan tatapan datar.

Pak Abdullah kemudian buru-buru beranjak dari tempatnya tapi itu langsung dihentikan oleh Reyhan dengan mengerakkan tangannya.

Reyhan kemudian mengambil salah satu kursi dan memposisikannya didekat pak Abdullah.

Reyhan lantas memberikan kode kepada asistennya untuk meninggalkannya

“Ada yang bisa saya bantu Pak?” tanya pak Abdullah sopan setelah melihat asisten Reyhan meninggalkan mereka
Reyhan mengelengkan kepalanya dan tersenyum kecil

“ Anda jangan terlalu kaku begitu. Saya merasa tidak enak. Apa kita bisa ubah pembicaraan kita”.

Pak Abdullah yang mendengar itu hanya bisa terkekeh pelan.

Reyhan sangat menghargai Pak Abdullah dan dia juga telah menggangap sosok Pria paruh baya ini sebagai orangtuanya sendiri.

Sosok pak Abdullah dimata Reyhan adalah sosok pria yang pekerja keras diusianya yang tidak lagi muda. Dan sangat bersahaja.

Calon Imamku (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang