Bab 1

13.1K 307 3
                                    

"Milik Allah-lah apa yang ada dilangit dan di bumi. Sesungguhnya Allah, Dialah yang Mahakaya, Maha terpuji "
Qs.Luqman :26
*
*
Typo bertebaran

Tabur berbunyi gemparkan alam sunyi berkumandang suara adzan subuh. Tak membuat Aisyah untuk beranjak dari tempat tidur nya ia masih berkelana didalam alam mimpinya

Tok..Tok..Tok..

"Ai udah subuh sayang ayo bangun "

Umi Aida masih setia mengetok pintu untuk membangunkan anak bungsunya.

Ceklet...

" Ya Allah masih belum bangun juga "

Umi Aida hanya bisa menggeleng -geleng kan kepalanya melihat kondisi kamar Aisyah yang seperti kapal pecah bantal berserakan dimana-mana, laptop masih menyala, baju kotor dibawah kolong meja.

"Sayang bentar lagi adzan subuh ayo bangun nak " sambil menepuk pelan pipi Aisyah.

Tidak ada respon

" Ck.. anak ini AISYAH BANGUN UDAH MAU SHOLAT SUBUH " teriak umi Aida di dekat telinga Aisyah.

"Allahu Akbar.. Ya Allah umi Ai nanti budek kalau diteriakkin kek gitu " sambil mengusap telinganya.

"Tadi umi udah guna in cara halus ehh kamu nya ngga mau bangun juga. Terpaksa pakai cara itu " Umi Aida masih mempertahankan argumen nya
"Iya deh iya Ai yang salah. Umi selalu bener " sambil tersenyum masam

"Alahhh.. udah sana siap-siap buat sholat. Awas yah kalau tidur lagi umi laporin ke abi ". Sambil berlalu .

"Siap 86"

Aisyah pun ogah-ogahan menuju ke kamar mandinya untuk membersihkan diri.

***

Aisyah Alifiana Abdullah gadis 19 tahun anak kedua dari dua bersaudara. Gadis yang banyak tingkah, periang, manja dan sedikit pembangkang beda jauh dengan kakaknya Fatimah Asifa Abdullah yang mempunyai sifat lemah lembut. Aisyah lahir terpaut 10 tahun dengan kakaknya. Sebagai anak bungsu Aisyah diberi keringanan untuk tidak mondok. Dia sekolah di sekolah umum kuliahpun demikian.

Berbagai rintangan hidup telah mewarnai kehidupan nya. Ia tidak lemah lembut seperti kakaknya. Dia pecicilan dengan sifat manjanya yang telah melekat erat pada dirinya.

Aisyah memang bukan seperti ukhty - ukhty sholehah yang ada di kampus nya ia pernah pacaran waktu SMA ia tidak mendengarkan nasehat abinya tentang larangan bergaul dengan para laki-laki ajnabi. Aisyah hanya sekedar penasaran terhadap bagaimana rasanya punya pacar. Ia memang salah karena bergaul dengan teman yang punya pacar, sehingga Aisyah pernah berpikiran bahwa tidak punya pacar berarti tidak keren. Ah pemikiran macam apa itu.
Aisyah baru sadar saat ikut kajian yang diselenggarakan organisasi Rohis di sekolahnya tentang Larangan berzina.

"Dan janganlah kamu mendekati zina (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk "
QS. Al-Isra :32

Tapi Aisyah bersyukur bahwa Allah masih menyayanginya dengan cara masih memberikan hidayahNya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Calon Imamku (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang