AYO KOMENNYA JANGAN PELIT, ASEM PELITIN BALIK TAU RASA😏 . . .
Dipenuhi dekorasi yang serba biru, acara baby shower digelar oleh Joana dan suaminya, Gibran di rumah sebagai perayaan momen bahagia atas kehamilan Joana yang sudah menginjak bulan ke tujuh. Keluarga dan para sahabat Joana juga Gibran mulai berdatangan satu persatu, dengan memakai dresscode yang sudah ditentukan yaitu biru. Tak terkecuali Jeffriyan, lelaki itu mengenakan kemeja berwarna steel blue atau biru sedikit keabuan, dipadu jeans hitam, dan pantofel hitam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Hadiah buat keponakan aku,” ujar Jeffriyan seraya memberikan satu kado berukuran besar pada Joana.
“Makasih ya Om,” ucap Joana.
Jeffriyan tersenyum, dia mengangguk. Lantas, diusapnya perut besar Joana oleh Jeffriyan. “Jagoan pasti ganteng kayak Omnya,” kata Jeffriyan.
“Kayak Papanya dong Om,” sahut Gibran.
“Tau nih, kalau mau yang ganteng kayak kamu, ya bikin sendiri,” cibir Joana. “Kemarin udah punya partnernya, cantik, baik lagi, malah di sia-siain.”
“Mikaya maksudnya?”
“Siapa lagi? Jujur Kakak kecewa sama kamu, bisa-bisanya kamu nyakitin Mikaya, jadiin dia bahan taruhan kamu sama temen-temen kamu. Mikaya tulus sama kamu lho Jeff.”
Jeffriyan menghela napasnya. “Udahlah Kak, gak usah bahas Mikaya. Kita udah punya kehidupan masing-masing, aku juga udah minta maaf sama dia. Sekarang, kalau Kakak mau muji, mending muji cewek aku.”
“Cewek kamu? Siapa?” tanya Joana.
“Sebentar lagi juga dateng.”
“Kamu undang ke sini?”
Jeffriyan mengangguk. “Mau aku kenalin sekalian ke keluarga kita.”
Joana menggelengkan kepala, tingkah adik bungsunya benar-benar gila. Belum lama bercerai dari Mikaya, Jeffriyan sudah mendapatkan pasangan baru. Kurang lebih lima menit menunggu, wanita yang di maksud Jeffriyan akhirnya datang juga. Senyum lelaki itu tak dapat disembunyikan kala melihat wanita yang sudah dikenalnya sejak masih berkuliah di Inggris bertahun-tahun lalu memasuki tempat acara berlangsung. “Medina!” panggil Jeffriyan, melambaikan tangannya ke arah wanita yang akan dikenalkan pada keluarganya.
Medina tersenyum. Dia menghampiri tempat Jeffriyan berdiri. “Hai Jeff, eum Kak Joana?” sapa Medina kikuk pada Joana. Dia tidak terlalu mengenal keluarga Jeffriyan, hanya tahu melalui foto yang Jeffriyan kirim semalam, agar Medina tidak salah menyapa.
